nusabali

Sekalian Promosi Balingkang Festival

Wagub Cok Ace Promosikan Bali ke Tiongkok

  • www.nusabali.com-sekalian-promosi-balingkang-festival

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati lakukan kunjungan ke Tiongkok, 27-30 november 2019.

DENPASAR, NusaBali

Selain untuk mempererat hubungan kerjasama antara Pemprov Bali dan pemerintah Tiongkok, kunjungan ini juga sekaligus jadi ajang mempromosikan Pulau Dewata sebagai destinasi wisata. Wagub Cok Ace sekalian mengundang warga Tiongkok datang ke Bali untuk menyaksikan Kintamani Balingkang Festival II di Kintamani, 8 Februari 2020 mendatang.

Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Wagub Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali didampingi sejumlah stakeholder pariwisata. Termasuk di antaranya Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali, IB Agung Partha Adnyana. Ada dua kota di Tiongkok yang dikunjungi Cok Ace, yakni Beijing dan Hangzhou (Provinsi Zhejiang).

Pada hari pertama, Rabu (27/11), Cok Ace hadiri pembukaan Workshop China Wedding di Hotel Marriot Beijing Northeast. Acara ini dihadiri pula 25 perusahaan asal Bali, yang berfokus pada promosi dan kerjasama di bidang jasa penyelenggaraan acara pernikahan dengan nuansa adat budaya Bali bagi rakyat Tiongkok. Maklum, pernikahan bergaya Bali sangat diminati oleh pasangan mempelai dari Negeri Tirai Bambu.

Di lokasi yang sama, Cok Ace sempat bertemu dengan investor dari Tiongkok, khususnya yang bergerak di bidang jasa maskapai penerbangan. Dalam pertemuan tersebut, diharapkan nantinya kapasitas penumpang yang ditawarkan kepada turis Tiongkok untuk berwisata ke Bali semakin bertambah. Selain itu, juga dikemukakan perihal ketertarikan investor untuk mengembangkan jasa transportasi Sea Plane yang mampu lepas landas dan mendarat di atas air, sebagai inovasi bagi para turis untuk menjelajahi spot-spot wisata di Bali.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (28/11), Cok Ace beserta Asosiasi Perusahaan Wedding Bali mengadakan jumpa pers yang dihadiri oleh 30 media Tiongkok, baik cetak maupun daring terkait pariwisata, bisnis, dan gaya hidup. Hasil jumpa pers tersebut rencananya disiarkan secara nasional di Tiongkok.

Selain itu, iklan promosi Bali royal weeding dan honeymoon juga dipajang di fasilitas publik di Tiongkok, seperti di subway (kereta bawah tanah) Kota Beijing, 12 bandara, dan beberapa lokasi real estate kelas high end. Pada hari yang sama, Cok Ace didampingi Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, serta Staf Penasihat Khusus Urusan Umum Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, I Gusti Ngurah Putra, menghadiri Table Top Sales Mission 2019 Beijing, di Ballroom Hotel Marriot Beijing.

Dalam sambutannya, Cok Ace menyampaikan bukti kedekatan dua negara lewat akulturasi budaya Bali-Tiongkok yang telah terjadi sejak ribuan tahun silam. Akulturasi budaya tersebut dapat diamati pada berbagai pengaruh budaya China dalam berbagai aspek kebudayaan Bali. "Salah satu tradisi yang masih melekat sampai sekarang adalah hadirnya peran Barong Landung di dalam banyak upacara di Bali, yang sejatinya merupakan simbolisasi dari figur Raja Jayapangus dari Kerajaan Balingkang Bali dan istrinya, Putri Kang Cing We, dari Tiongkok," jelas Cok Ace.

Menurut Cok Ace, kedekatan akulturasi ini kemudian berlanjut dalam pembaruan interaksi melalui hubungan kepariwisataan di mana sejak 20 tahun terakhir, kunjungan wisatawan China ke Bali secara umum mengalami peningkatan. Saat ini, wisman China menempati posisi teratas dalam jumlah kunjungan ke Bali, dibandingkan negara-negara lainnya.

“Program Sales Mission dan Table Top ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerjasama dan komunikasi yang intensif, sehingga mampu melahirkan kolaborasi yang kian kuat antara industri pariwisata Bali dan Tiongkok," tandas tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Dedsa Adat Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Cok Ace juga menyampaikan undangan kepada seluruh masyarakat Tiongkok untuk hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2571 mendatang, yang dikemas dalam satu persembahan Kintamani Balingkang Festival II 2020 di kawasan pegunungan Kintamani, Bangli, 8 Februari 2020. Balingkang merupakan nama dari Pura Balingkang di Desa Adat Pinggan, Kecamatan Kintamani, yang dulu jadi istana kera-jaan saat pemerintahan Raja Jayapangus dan istrinya, Kang Cing We.

"Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada stakeholder pariwisata Tiongkok, Kemenparekraf RI, Kedubes RI di Beijing, Bali Tourism Board (GIPI), Bali Wedding Association, para buyer dan seller, serta pihak lain yang mendukung kegiatan ini," kata Cok Ace.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Narada Hotel Hangzou, Provinsi Zhejiang, Jumat (29/11), Cok Ace bertemu Zheng Henghui selaku Direktur Departemen Budaya dan Pariwisata Provinsi Zhejiang. Selain itu, juga hadir Shi Huazhong (Divisi Hubungan Asia Afrika Provinsi Zhejiang), Jian Ma (General Manager Zhejiang Juma Amusment Equipment), dan Chiel Smits (CEO Starneth).

Dalam pertemuan tersebut, Cok Ace kembali mengemukakan kedekatan China dengan Bali yang tidak hanya kerjasama sebatas hubungan masa kini, namun telah terjalin sejak zaman nenek moyang dulu. "Kunjungan wisman China ke Bali diharapkan mampu meningkatkan APBD dan sekaligus meningkatkan devisa negara sesuai dengan target Kemenparekraf," kata Cok Ace.

Selain mengangkat pariwisata, Cok Ace juga menjelaskan permasalahan yang dihadapi Bali saat ini, yakni masalah sampah yang dianggap mengurangi kenyamanan wisatawan. Hasil pertemuan tersebut diharapkan menjadi awal untuk pembangunan sister province, demi peningkatan kerjasama antar kedua daerah, Bali dan Zhejiang. Juga kerjasama dalam penanganan sampah untuk diolah menjadi energi hing-ga pembangunan fasilitas pariwisata. *

Komentar