nusabali

Pembongkaran Fisik Bangunan Tunggu ‘Komando’

Proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri

  • www.nusabali.com-pembongkaran-fisik-bangunan-tunggu-komando

Bangunan fisik Pasar Banyuasri di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, segera dibongkar, menyusul pekerjaan tersebut telah tandatangan kontrak.

SINGARAJA, NusaBali

Sebelum pembongkaran akan dilakukan pembahasan teknis pembongkaran. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng menjadwalkan pembahasan teknis pembongkaran dalam pekan ini, bersama manajemen konstruksi dan rekanan.

“Kami sebagai pemilik kegiatan, tentu harus mengetahui seperti apa model pengerjaannya. Dan kami juga belum menyerahkan kegiatan itu. Nanti setelah penyerahan, baru bisa dikerjakan (dibongkar, red),” terang Plt Kadis PUPR Buleleng, Nengah Budiarta, Jumat (29/11).

Proyek revitalisasi Pasar Banyuasri dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur selaku pemenang tender dengan nilai penawaran sebesar Rp 159,6 miliar. Dalam kontrak yang ditandatangani pada 25 November 2019, Pasar Banyuasri dikerjakan selama 400 hari hingga Desember 2020. Proyek Pasar Banyuasri dikerjakan dalam tahun jamak selama 2 tahun, mulai tahun 2019  hingga akhir tahun 2020.

Sejatinya pengerjaan Pasar Banyuasri sudah dapat dimulai sejak tandatangan kontrak. Namun, teknis kegiatan tersebut perlu dibahas lebih lanjut, apalagi bakal ada alat berat dan mobilisasi keluar masuk truk material ke lokasi proyek. “Seperti apa teknisnya kegiatan di lapangan, apalagi nanti ada alat berat dan truk material yang keluar masuk proyek,” imbuh Budiarta. Dalam proyek revitalisasi Pasar Banyuasri di tahun 2019, Pemkab Buleleng telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar.

Hanya saja, karena sisa waktu efektif hanya satu bulan (Desember 2019), maka anggaran itu dipastikan tidak bisa diserap hingga 100 persen. Dari total anggaran tahap pertama itu, PUPR hanya memakai Rp 21 miliar untuk membayar uang muka kepada rekanan. Sisanya lagi Rp 29 miliar dipastikan tidak bisa diserap.

Pada perencanaan anggaran tahap pertama ini tadinya dirancang untuk material on site. Hanya saja, dari kalkulasi yang dilakukan rekanan menyebut kalau anggaran untuk uang muka tersebut sudah mengcover untuk anggaran material on site.

Meski demikian, sisa dana itu tetap akan dialokasikan untuk membayar realisasi pekerjaan oleh rekanan berdasarkan termin yang sudah disusun dalam dokumen kontrak pelaksanaan. “Kalau kita hitung sisa waktu efektif sampai tutup tahun anggaran hanya sebulan lebih sedikit, sehingga tidak semuanya dana itu kita serap. Sisanya, akan masuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2019 dan itu akan kita serap untuk pelaksanaan fisik tahun 2020,” kata Nengah Budiarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan fisik Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, akan diubah total dalam upaya merevitalisasi pasar terbesar ketiga di Buleleng tersebut. Dalam Detail Engineering Design (DED) terlihat Pasar Banyuasri dibangun tiga lantai, dengan model semi modern. Terdapat beberapa blok di sisi barat, timur, dan utara yang menjadi satu kesatuan.

Nantinya, Pasar Banyuasri mampu menampung 1.700 pedagang, termasuk seluruh pedagang di pasar tumpang yang selama ini mengambil lahan terminal Banyuasri. *k19

Komentar