nusabali

Gus Wijaya Jajal Benua Amerika Naik Motor

Setelah Sukses Taklukan Benua Asia

  • www.nusabali.com-gus-wijaya-jajal-benua-amerika-naik-motor

Setelah sukses ‘menaklukkan’ Benua Asia, tokoh pariwisata mantan Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Ngurah Wijaya, 68, kembali akan melakukan petualangan naik motor menjelajah Benua Amerika.

DENPASAR, NusaBali

Petualangan yang jauh lebih berat ketimbang menjelajah Benua Asia ini rencananya akan dilakukan Ngurah Wijaya, mulai Januari 2019 mendatang.

Dalam petualangan naik motor menjelajah Benua Amerika nanti, Gus Ngurah Wijaya akan melintasi 23 negara belahan Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Utara. Dia akan menjelajah medan dari dekat Kutub Selatan sampai ke Alaska dekat Kutub Utara.

Negara-negara belahan Amerika Selatan yang akan dijajal Ngurah Wijaya adalah Chile, Argentina, Paraguay, Brasil, Uruguay, Bolivia, Peru, Equador, dan Kolombia. Dari situ, akan lanjut bergerak ke utara menuju Panama, Costa Rica, Nikaragua, Honduras, El Salvador, Guatemala, Belize, Mexico, Kanada, hingga ke Alaska. Sejumlah kawasan di Amerika Serikat juga akan dilintasi tokoh pariwisata berusia 68 tahun ini, sepertu California, Nevada, Utah, dan Wyoming.

Menurut Ngurah Wijaya, jarak yang akan ditempuh dalam petualangan menaklukkan Benua Amerika sekitar 55.000 kilometer. Perjalanan sejauh 55.000 kilometer itu rencananya akan ditempuh selama 8 bulan. Ini rata-rata 2 kali lipat dari jarak tempuh dan lama waktu saat Ngurah Wijaya menjelajah Benua Asia, Mei-September 2019 lalu.

Meski petualanganm baru akan dilakukan pertengahan Januari 2020 nanti, namun persiapan menjelajah Benua Amerika naik motor sudah mulai dilakukan. Tidak ada perubahan dalam persiapannya bermotor keliling Benua Amerika ini.

“Samalah seperti dulu saat persiapan keliling Asia naik motor,” ujar Ngurah Wijaya saat ditemui NusaBali di Hotel Segara Village Sanur, Denpasar Selatan, Jumat (29/11). Artinya, kata dia, persiapan yang dilakukan tetap sama, yakni menjaga fisik dan mental, dengan berolahraga secara teratur dan berpikir positif untuk memelihara semangat.

Kendati persiapan relatif sama dengan saat menaklukkan Benua Asia, namun Ngurah Wijaya mengaku lakukan penyesuaian. Di antaranya, beban bawaan yang akan dikurangi volume dan beratnya. Hal ini belajar dari pengalaman bermotor keliling keliling Indonesia pada Juni 2016 dan menjelajag Benua Asia, 7 Mei 2019 sampai 14 September 2019.

“Saya banyak belajar dari pengalaman sebelumnya. Maka, barang bawaan saat naik motor keliling Benua Amerika nanti akan disesuaikan dengan kondisi maupun situasi medan jalan,” tandas tokoh pariwisata asal Griya Karang Kluih, Tampakgangsul, Denpasar yang telah dikaruniai 3 cucu ini.

Meski demikian, Ngurah Wijaya menyatakan aspek safety tentu mutlak dijaga. “Aspek sfety itu yang harus prioritas,” ujar kakek berusia 68 tahun kelahiran Denpasar, 8 Juni 1951 ini. Sekadar dicatat, saat menjajal Benua Asia, Ngurah Wijata membawa perelengkapan seberat 80 kilogram. Itu belum termasuk motor 1.000 CC yang dia gunakan seberat 220 kilogram.

Sebelumnya, Ngurah Wijaya bersama temannya, Nyoman Sumerta, sempat bertualang naik motor keliling Benua Asia, Mei-September 2019 lalu. Diawali dengan menyeberang dari Bali ke Semarang, Jawa Tengah, 7 Mei 2019. Dari Semarang, mereka bersama motornya naik kapal layar ke Pontianak, Kalimantan Barat. Selanjutnya, mereka menyeberang ke Malaysia.

Dari Malaysia, Gus Wijaya dan Nyoman Sumerta lanjut meluncur ke Thailand melintasi Kota Chiangrai dan Chiangmai. Kemudian, mereka menuju Myanmar, India, Nepal, Pakistan, lanjut ke China, Kirgistan, Tarjikistan, Rusia (belahan Eropa Timur), dan Mongolia. Dari Mongolia, mereka rencananya akan balik ke China, lanjut menyeberang ke Vietnam, lalu menuju Laos, dan tempat lainnya, sebelum balik ke Indonesia.

Untuk petualangan naik motor keliling Asia, Gus Wijaya mempersiapkan fisik dan mental. Secara fisik, dia hampir setiap hari rutin berolahraga, mulai dari jalan kaki, bersepeda, hingga senam. Bahkan, Gus Wijaya biasa bersepeda sejauh 40 kilometer setiap hari.

Menurut tokoh pariwisata yang juga dikenal sebagai pembina olahraga air dengan jabatan Ketua Persatuan Selancar Angin Indonesia (Perlasi) Provinsi Bali ini, ada misi khusus di balik aksi nekatnya bertualang naik motor keliling dunia naik motor di usia 68 tahun. Salah satunya, untuk mempromosikan Bali sebagai daerah tujuan wisata dan juga Indonesia. *k17

Komentar