nusabali

Gejolak Harga Akhir Tahun Diwaspadai

Buleleng Kawal Sektor Pertanian

  • www.nusabali.com-gejolak-harga-akhir-tahun-diwaspadai

Tingkat inflasi di Buleleng 1,92 persen, dan diperkirakan tetap di bawah 2 persen pada Nataru mendatang.

SINGARAJA, NusaBali

Pemkab Buleleng mencermati perkembangan situasi peningkatan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah tersebut guna meredam tingkat inflasi. Fokus pemantau ada di sektor pertanian, karena beberapa komuditas menyumbang laju inflansi. Hal tersebut terungkap dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah  (TIPD) Kabupaten Buleleng, Kamis (28/11/2019), di Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja. Rapat dipimpin Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda, dan pihak terkait.

Dalam rapat disampaikan, inflasi di Kabupaten Buleleng masih di angka 1,92 persen. Angka itu jauh di bawah rata-rata nasional 3,5 persen. Ini menandakan, laju inflasi di Buleleng masih dapat dikendalikan. Namun, BI meperkirakan akan ada perkembangan lanju inflasi jelang Nataru. “Yang perlu diwaspadai adalah November dan Desember ini. Karena ada beberapa kebutuhan pokok biasanya mengalami kenaikan harga,” terang Deputi BI Provinsi Bali, Rizki Ernadi.

Dikatakan, sejauh ini Buleleng sudah mampu mengendalikan tingkat inflasi di bawah rata-rata sampai 1,92 persen. Artinya harga beberapa kebutuhan bahan pokok dapat dikendalikan sesuai harga pasar. “Nanti kalau ada perkembangan lanju inflasi bisa dilakukan operasi pasar, sehingga harga-harga dapat dipertahankan. Kami perkirakan kalau kenaikannya maksimal 2 persen,” kata Rizki Ernadi.

Sementara Wabup Sutjidra menjelaskan, TPID bersama dengan stakeholder terkait akan terus menjaga tren positif lanju inflasi di Buleleng. “Angka 2 persen tersebut bisa terjadi jika tidak ada gejolak yang sangat berarti,” jelasnya.

Sektor pertanian masih menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat inflasi. Produk-produk pertanian seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan juga beras. Pada HLM ini didiskusikan bagaimana menangani tingkat inflasi yang terjadi. Salah satunya dengan melibatkan PD Pasar. “Termasuk distribusi hasil-hasil pertanian dan mengantisipasi inflasi pada Nataru dan Hari Raya Hindu,” ujar Wabup Sutjidra. *k19

Komentar