nusabali

Populasi Anjing di Klungkung Menembus 21.288 Ekor

  • www.nusabali.com-populasi-anjing-di-klungkung-menembus-21288-ekor

Dari empat kecamatan di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Dawan masuk zona paling berbahaya rabies.

SEMARAPURA, NusaBali

Populasi anjing di Kabupaten Klungkung tahun 2019 diprediksi mencapai 21.288 ekor. Jumlah ini bertambah hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 yang hanya 14.000 ekor. Akibatnya, kasus gigitan anjing rabies di wilayah ini masih menjadi ancaman.

Tak hanya itu, aktivitas pembuangan anjing liar masih marak  dilakukan bahkan banyak anjing peliharaan yang diliarkan. Keberadaan anjing liar tersebut membuat petugas dari Dinas Pertanian Klungkung kesulitan memvaksin. Akibatnya,  

Klungkung yang mengklaim sudah bebas rabies (nihil kasus gigitan) tahun 2017, namun kembali mencuat pada tahun 2018.

Pantauan di sejumlah lokasi, Kamis (27/11) pagi, anjing liar nampak di wilayah eks galian C Klungkung, maupun di beberapa jalur pesisir pantai. Kondisi ini menyebabkan kasus rabies sulit ditekan.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan, secara teori ketika suatu daerah 90 persen hewan pembawa rabies (HPR) sudah tervaksin, sudah bisa dikatakan aman. Namun untuk di Klungkung vaksin sudah gencar, tapi masih saja setiap bulannya ditemukan kasus gigitan anjing. "Itu indikasinya anjing liar masih ada yang belum terdeteksi, maka perlu terus dilakukan penyisiran untuk diadakan vaksin,” ujarnya.

Jelasnya, saat ini populasi anjing di Kabupaten Klungkung  diprediksi 21.288 HPR. Vaksinasi yang sudah dilakukan tahun  2019 untuk 19.287 ekor,  terdiri dari untuk anjing 18.546, kucing 711, dan monyet 30 ekor.

Juanida menambahkan dari empat kecamatan di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Dawan masuk zona paling berbahaya (zona paling merah) rabies. Sebab dari jumlah kasus gigitan anjing positif rabies selama ini, banyak terjadi di Kecamatan Dawan. "Mungkin karena kondisi geografis Kecamatan Dawan, daerahnya banyak berbukit, petugas kesulitan dalam menyisir keberadaan anjing liar yang belum tervaksin," ujarnya.

Selain itu, jelas Juanida, Kecamatan Dawan merupakan daerah perbatasan Kabupaten Klungkung - Karangasem. Tingginya migrasi anjing dari kabupaten lain juga diperkirakan menjadi penyebab  masih adanya kasus rabies di Klungkung. Untuk itu Juanida wanti-wanti mengingatkan warga yang memelihara anjing agar mengikat atau mengandangkan anjing peliharaan. “Sehingga bisa dibedakan mana anjing bertuan dan tidak," ujarnya.*wan

Komentar