nusabali

Pencarian Hari Ketiga, Nelayan Hilang Belum Ditemukan

Pol Air Jembrana Ingatkan Kesadaran Mengenakan Life Jacket

  • www.nusabali.com-pencarian-hari-ketiga-nelayan-hilang-belum-ditemukan

Tim SAR gabungan di Kabupaten Jembrana terus melakukan pencairan terhadap nelayan Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Hasan Sidik, 49, yang dilaporkan hilang di tengah perairan Melaya Pantai, Senin (25/11) sore lalu.

NEGARA, NusaBali

Namun pencarian sampai hari ketiga, Rabu (27/11) sore, belum membuahkan hasil. Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana I Komang Sudiarsa, mengatakan dalam melakukan pencarian terhadap korban dikerahkan 2 rubber boat. Selain rubber boat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), juga dikerahkan satu rubber boat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana. “Pencarian terus kami maksimalkan bersama BPBD, Satpol Air, TNI AL. Setiap hari, terus kami perluas wilayah pencarian. Sehari kami dua kali turun, dengan waktu penyisiran selama tiga jam per sekali turun,” ujarnya.

Selain petugas, menurut Sudiarsa, dari pihak keluarga korban juga berupaya melakukan pencarian ke laut. Bahkan, dari pihak keluarga yang sempat meminta petunjuk dukun atau paranormal, sempat melakukan pencarian sampai ke wilayah perairan Muncar di Banyuwangi, Jawa Timur. Tetapi upaya pencarian itu juga belum membuahkan hasil. “Kami dari SAR dan BPBD juga sudah memperluas areal pencarian. Terakhir ke arah timur sampai ke peraiaran Pebuahan (Desa Banyubiru, Kecamatan Negara). Ke barat sampai ke perairan Tuwed (Desa Tuwed, Kecamatan Melaya),” ujarnya.

Selama melakukan pencarian, sudah disebar informasi kepada para nelayan. Tetapi sementara ini belum ada informasi nelayan yang melihat orang tenggelam ataupun mengapung di laut. “Untuk pencarian akan kami jadwalkan selama tujuh hari sampai Minggu (1/12) nanti. Yang pasti akan terus maksimalkan pencarian semampu kami, dan mudah-mudahan sebelum hari ketujuh, korban sudah bisa ditemukan,” harapnya.

Sementara Kasat Pol Air Polres Jembrana Iptu H Eddy Waluyo, Rabu kemarin, mengatakan kasus nelayan hilang di tengah laut, ini sudah berulang kali terjadi di Jembrana. Sebelumnya, seorang nelayan dari Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Mulyadi, 23, juga sempat dilaporkan hilang di tengah perairan Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (22/9), dan juga belum ditemukan hingga saat ini. Penyebab korban hilang, juga tidak diketahui secara pasti. Dia menilai, kejadian nilayan hilang ini sebenarnya bisa diantisipasi apabila para nelayan sadar pentingnya menggunakan alat keselamatan diri berupa life jacket.

“Selain nelayan, sebelumnya kan juga ada penumpang kapal penyeberangan jatuh di Selat Bali. Kami sendiri melihat, kalau kejadian-kejadian begini, salah satunya juga disebabkan karena mengabaikan faktor-faktor keselamatan diri.  Minimal gunakan life jacket untuk keselamatan di peraiaran. Nelayan-nelayan juga sering kami ingatkan, tetapi tetap saja banyak yang mengabaikan. Bahkan kami sudah pernah menyerahkan bantuan sarana life jacket dan life buoy (pelampung), tetapi alasannya ribet,” ujarnya.

Selain wajib memakai life jacket, kata Iptu Eddy, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya berharap para nelayan tidak pergi melaut seorang diri. “Minimal berdua, sehingga apabila ada kejadian di tengah laut, ada yang mengetahui dan menolong. Ini kan sudah sering kejadian. Melaut seorang diri, tahu-tahu jukungnya terombang-ambing di tengah laut. Akhirnya tidak ada yang tahu di mana lokasi jatuhnya, dan tidak tahu bagaimana kejadiannya. Jadi lebih baik antisipasi, utamakan keselatan,” ucapnya. *ode

Komentar