nusabali

3.490 Pelamar, 6 Formasi Nihil Pelamar

Penerimaan CPNS 2019 Pemkab Jembrana

  • www.nusabali.com-3490-pelamar-6-formasi-nihil-pelamar

Enam formasi yang nihil pelamar terdiri dari 4 formasi umum dan 2 formasi khusus penyandang disabilitas.

NEGARA, NusaBali

Selama masa pendaftaran CPNS 2019, Senin (11/11) hingga Selasa (26/11), tercatat ada sebanyak 3.490 pelamar CPNS Pemkab Jembrana. Namun dari total 230 formasi, ada 6 formasi yang tidak ada pelamar sama sekali. Keenam formasi itu terdiri dari 4 formasi umum dan 2 formasi khusus penyandang disabilitas.

Sesuai data yang diterima NusaBali, Rabu (27/11), 4 formasi umum yang nihil pelamar itu 3 di antaranya merupakan formasi Penyuluh Kesehatan dengan kualifikasi pendidikan DIII Kesehatan Masyarakat, untuk penempatan di 3 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas. Masing-masing di UPTD Puskesmas II Jembrana, UPTD Puskesmas II Melaya, dan UPTD Puskesmas II Negara. Kemudian 1 formasi umum lainnya yang juga nihil pelamar, adalah formasi Entomolog Kesehatan dengan kualifikasi pendidikan S1 Entolomologi, untuk penempatan di Dinas Kesehatan Jembrana.

Kemudian untuk 2 formasi khusus penyandang disabilitas yang nihil pelamar, salah satu di antaranya adalah formasi Instruktur di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PMPTSPTK) Jembrana, dengan kualifikasi pendidikan S1 Teknik Komputer/S-1 Mesin/S-1 Elektro/S-1Teknik Informatika. Satu lagi, adalah formasi Pamong Belajar di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, dengan kualifikasi pendidikan S1 Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Selain 6 formasi yang nihil pelamar, juga ada 8 formasi lain yang hanya terisi 1 orang pelamar, terdiri dari 7 formasi umum dan 1 formasi khusus penyandang disabilitas. Adapun 7 formasi umum yang hanya terisi 1 pelamar, 5 di antaranya merupakan formasi tenaga kesehatan. Masing-masing adalah formasi Dokter Umum di UPTD Puskesmas II Negara, formasi Pranata Laboratorium Kesehatan (pendidikan S1 Laboratorium dan Kesehatan) di UPTD Puskesmas II Mendoyo, formasi Sanitarian (pendidikan S1 Sanitarian) di UPTD Puskesmas II Melaya, formasi Asisten Apoteker (pendidikan DIII Farmasi) di UPTD Puskesmas II Melaya, dan formasi Teknisi Elektromedis (pendidikan DIII Teknisi Elektromedik) di UPTD RSU Negara.

Sisa 2 formasi umum lainnya yang hanya terisi 1 pelamar, sama-sama merupakan formasi tenaga teknis. Yakni, formasi Pengawas Benih Tanaman (pendidikan S1 Pertanian Hortikultura/S1 Pertanian Teknologi Benih Budidaya Pertanian) di Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, dan formasi Arsiparis (pendidikan DIII Arsip) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Sedangkan 1 formasi khusus penyandang disabilitas yang juga hanya terisi 1 pelamar, adalah formasi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (pendidikan S1 Ekonomi Akuntansi) di Bagian Layanan Pengadaan pada Sekretariat Daerah (Setda) Jembrana.

Sekda Jembrana yang juga Ketua Pansel CPNS Pemkab Jembrana I Made Sudiada, Rabu kemarin, mengatakan sejumlah formasi yang nihil pelamar ataupun hanya terisi 1 pelamar, khususnya yang formasi umum, bisa dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, akibat ditutupnya akses informasi jumlah pelamar di masing-masing formasi. Di mana karena tidak tahu terjadi kekosongan, calon pelamar akhirnya hanya dapat menerka-nerka. Di samping, itu juga ada kemungkinan beberapa formasi itu kosong lantaran jarang ada calon pelamar yang memenuhi syarat pendidikan.

“Bisa saja karena aturan tidak bisa mengakses informasi jumlah pelamar di masing-masing formasi. Tetapi, itu sudah aturan dari BKN, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena waktu pendaftaran CPNS tahun sebelumnya, ada indikasi kecurangan pelamar yang mengajak pelamar ‘bayangan’. Tetapi dampaknya, karena informasi jumlah pelamar ditutup, ada yang sebenarnya memenuhi syarat, karena tidak tahu kosong, jadinya tetap kosong,” ujarnya.

Disinggung terkait nasib 6 formasi yang nihil pelamar, kata Sudiada, kemungkinan akan hangus. Pasalnya hingga saat ini, juga belum ada kepastian dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), apakah formasi yang kosong itu akan kembali dibuka pendaftaran atau tidak. “Kemarin pendaftaran juga sudah diperpanjang. Rasanya tidak mungkin ada perpanjang lagi. Tetapi kami tetap menunggu keputusan dari BKN, karena bisa saja terjadi perubahan-perubahan aturan,” ujarnya.

Yang jelas, kata Sudida, setelah tahapan pendaftaran ini jajaran Pansel sedang melakukan verifikasi administrasi. Untuk melakukan verifikasi administrasi terhadap sebanyak 3.490 pelamar, itu pihaknya menyediakan sebanyak 15 orang tim verifikator di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana. Tahapan verifikasi administrasi ini ditarget rampung sebelum pengumuman hasil seleksi administrasi yang dijadwalkan pada 16 Desember mendatang. “Tim verifikator masih bekerja. Dari laporan sementara, kami yakin verifikasi sudah bisa selesai sebelum 16 Desember nanti,” ucapnya. *ode

Komentar