nusabali

Dishub Tabanan Ditarget Pendapatan Parkir Rp 7,2 M

  • www.nusabali.com-dishub-tabanan-ditarget-pendapatan-parkir-rp-72-m

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan tahun 2020 ditarget Rp 450 miliar.

TABANAN, NusaBali

Seluruh OPD penghasil pun digenjot untuk merealisasikan PAD yang sudah diketok palu tersebut. Tak terkecuali Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan yang ditarget Rp 7,2 miliar dari retribusi parkir. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 yang hanya Rp 5,5 miliar. Untuk mengejar target tersebut tengah disiapkan alat baru bernama handheld system.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama, mengatakan optimistis bisa meraih target sebesar Rp 7,2 miliar dari retribusi parkir. Terlebih lagi sebelumnya di 2019 sudah ditarget Rp 5,5 miliar, sehingga tinggal menambah sekitar Rp 1,7 miliar. “Kantong parkir yang akan disasar masih luas, kita optimistis dapat mengejar,” ujarnya, Selasa (26/11).

Kata dia, kantong parkir yang sudah disasar sesuai hasil monitor dan evaluasi (monev) ke lapangan masih luas, khususnya yang di luar Kecamatan Tabanan belum tergarap maksimal. Sehingga untuk memaksimalkan tersebut juru parkir yang ada kembali dibina dengan baik.

Dan yang terpenting sosialisasi akan terus digenjot supaya masyarakat percaya, bahwa memang benar parkir yang mereka bayarkan masuk ke pendapatan daerah. “Pantauan kami memang kesadaran masyarakat masih rendah untuk membayar parkir, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dengan baik,” tegas Darma Utama.

Mengenai alat baru bernama handheld system sebagai terobosan baru dalam mengejar peningkatan pendapatan parkir, menurut Darma Uatama, alat tersebut mirip dengan handphone. Fungsinya memang untuk kebutuhan parkir.

Dengan alat ini nantinya petugas parkir yang mendatangi langsung kendaraan dan melakukan scanning plat. “Ketika discanning plat akan keluar barcode. Jadi barcode inilah nantinya akan kembali discan oleh petugas parkir ketika kendaraan keluar dari areal parkir. Sehingga jelas berapa lama parkir dan tarif yang dikenakan,” beber Darma Utama.

Namun untuk saat ini belum dirancang di kantong parkir mana saja alat baru ini bakal dipasang. Yang jelas alat handheld system sudah tersedia 6 unit. “Daerah mana yang akan menjadi pilot project, masih kami kaji dan kami proses untuk keefektifannya. Intinya masih berproses untuk mengkaji alat tersebut,” tegasnya.

Disinggung mengenai alat parkir elektronik yang sudah tersedia apakah tidak akan digunakan, Darma Utama menegaskan masih akan difungsikan. *des

Komentar