Tarung Derajat Jadi Opsi Andalan Bali
PON XX/2020
Berjaya di Pra PON, member semangat bagi delapan petarung Bali untuk menyumbangkan banyak medali pada PON 2020.
DENPASAR, NusaBali
Cabor Tarung Derajat bisa saja menjadi cabor alternatif andalan Bali pada PON Papua XX/2020. Prediksi itu mencuat, setelah secara mengejutkan tim Tarung Derajat keluar sebagai juara umum Pra PON yang digelar di GOR Padjajaran Bandung, Minggu (24/11). Tim Tarung Derajat Bali juga dinobatkan sebagai tim terbaik di ajang kualifikasi menuju PON Papua tersebut.
Menyikapi hal itu, Ketua Umum Pengprov Kodrat Bali, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya berharap prestasi di Pra PON bisa berlanjut di multi event empat tahunan. "Raihan 5 emas dan 2 perunggu di Pra PON, mudah-mudahan kembali berlanjut di PON Papua," ucap Jaka Pratidnya, Selasa (26/11).
Pria yang biasa disapa Turah Joko, menegaskan prestasi di Pra PON bisa dijadikan acuan untuk memotivasi para petarung Bali untuk terus mengasah diri menjaga tradisi emas pada event nasional. Apalagi prestasi di berbagai event nasional, Bali selalu langganan menjaga dan mewujudkan medali emas. "Kepada petarung yang lolos prestasi ini bisa diamankan sampai ke PON 2020," harap Turah Joko.
Untuk itu latihan dan kerja keras dalam setahun ke depan tetap dilakukan dengan maksimal. Mengasah diri dan jangan cepat berpuas diri dengan hasil event Pra PON. Karena sesungguhnya PON adalah pertarungan dan gengsi nama daerah. Termasuk atlet tetap ingin menjadi yang terbaik di multi event empat tahunan itu. "Prestasi Pra PON bagus dijadikan pelecut motivasi dan terus berjuang 1 tahun ke depan," tegas Turah Joko.
Sementara itu manajer Pra PON Bali, AA Bagus Tri Candra Arka menegaskan, untuk sementara atletnya diistirahatkan. Karena akan menjalani program lanjutan dari KONI Bali yakni desentralisasi serta sentralisasi. Dan, program KONI Bali itu dimulai bulan Januari 2020. Dalam proses desentralisasi dan sentralisasi nantinya, petarung yang lolos ke PON 2020 dijadwalkan program try out. Artinya, Masih ada waktu 10 bulan untuk meningkatkan kualitas petarung. Terutama fisik, otot dan teknik. Perlu diketahui, sebelumnya KONI Bali sempat memberikan sinyal jika Tarung Derajat diharapkan menyumbangkan minimal 2 emas untuk kontingen Bali di PON Papua. Itu mengacu hasil PON Jawa Barat tahun 2016 lalu. Waktu itu meraih sebiji medali emas. Hanya saja KONI Bali menilai ada peluang di Tarung Derajat. "Kita kan saksikan saat final di PON sebelumnya. Peluang menambah emas di PON Papua memang ada. Tergantung petarung ya," jelas Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi.
Sementara itu petarung yang berhasil meraih medali yakni Ferdy Surya Dewa Yana kelas 49,1-52 kg putra, Dewa Komang Tri Darma Putra kelas 61,1-64 kg putra, I Made Ardi Arimbawa kelas 64,1-67 kg putra, Andre Surya kelas 75,1-80 kg putra dan Ni Made Yogi Astrini kelas 58,1-62 kg putri. Untuk 2 perunggu disumbangkan Rudy Nurudin kelas 55,1-58 kg putra dan Kadek Krisna Dewi kelas 62,1-66 kg putri. Satu petarung lainnya, Gede Dicky Handika Putra di kelas 58,1-61kg lolos melalui babak play off. Dengan demikian peraih emas dan perunggu sudah pasti mengantongi tiket multi event empat tahunan sebanyak 8 petarung. *dek
Menyikapi hal itu, Ketua Umum Pengprov Kodrat Bali, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya berharap prestasi di Pra PON bisa berlanjut di multi event empat tahunan. "Raihan 5 emas dan 2 perunggu di Pra PON, mudah-mudahan kembali berlanjut di PON Papua," ucap Jaka Pratidnya, Selasa (26/11).
Pria yang biasa disapa Turah Joko, menegaskan prestasi di Pra PON bisa dijadikan acuan untuk memotivasi para petarung Bali untuk terus mengasah diri menjaga tradisi emas pada event nasional. Apalagi prestasi di berbagai event nasional, Bali selalu langganan menjaga dan mewujudkan medali emas. "Kepada petarung yang lolos prestasi ini bisa diamankan sampai ke PON 2020," harap Turah Joko.
Untuk itu latihan dan kerja keras dalam setahun ke depan tetap dilakukan dengan maksimal. Mengasah diri dan jangan cepat berpuas diri dengan hasil event Pra PON. Karena sesungguhnya PON adalah pertarungan dan gengsi nama daerah. Termasuk atlet tetap ingin menjadi yang terbaik di multi event empat tahunan itu. "Prestasi Pra PON bagus dijadikan pelecut motivasi dan terus berjuang 1 tahun ke depan," tegas Turah Joko.
Sementara itu manajer Pra PON Bali, AA Bagus Tri Candra Arka menegaskan, untuk sementara atletnya diistirahatkan. Karena akan menjalani program lanjutan dari KONI Bali yakni desentralisasi serta sentralisasi. Dan, program KONI Bali itu dimulai bulan Januari 2020. Dalam proses desentralisasi dan sentralisasi nantinya, petarung yang lolos ke PON 2020 dijadwalkan program try out. Artinya, Masih ada waktu 10 bulan untuk meningkatkan kualitas petarung. Terutama fisik, otot dan teknik. Perlu diketahui, sebelumnya KONI Bali sempat memberikan sinyal jika Tarung Derajat diharapkan menyumbangkan minimal 2 emas untuk kontingen Bali di PON Papua. Itu mengacu hasil PON Jawa Barat tahun 2016 lalu. Waktu itu meraih sebiji medali emas. Hanya saja KONI Bali menilai ada peluang di Tarung Derajat. "Kita kan saksikan saat final di PON sebelumnya. Peluang menambah emas di PON Papua memang ada. Tergantung petarung ya," jelas Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi.
Sementara itu petarung yang berhasil meraih medali yakni Ferdy Surya Dewa Yana kelas 49,1-52 kg putra, Dewa Komang Tri Darma Putra kelas 61,1-64 kg putra, I Made Ardi Arimbawa kelas 64,1-67 kg putra, Andre Surya kelas 75,1-80 kg putra dan Ni Made Yogi Astrini kelas 58,1-62 kg putri. Untuk 2 perunggu disumbangkan Rudy Nurudin kelas 55,1-58 kg putra dan Kadek Krisna Dewi kelas 62,1-66 kg putri. Satu petarung lainnya, Gede Dicky Handika Putra di kelas 58,1-61kg lolos melalui babak play off. Dengan demikian peraih emas dan perunggu sudah pasti mengantongi tiket multi event empat tahunan sebanyak 8 petarung. *dek
1
Komentar