nusabali

Hajar Thailand 2-0, Indonesia Buka Jalan Menuju Medali Emas

  • www.nusabali.com-hajar-thailand-2-0-indonesia-buka-jalan-menuju-medali-emas

Timnas U-23 Indonesia membuka jalan untuk sabet medali emas cabang bergengsi sepakbola dalam pesta olahraga multievent se-Asia Tenggara SEA Games XXX 2019 di Filipina.

MANILA,NusaBali

Ini setelah Garuda Muda sukses mengalahkan tim favorit sekaligus juara bertahan Thailand 2-0 dalam partai perdana penyisihan Grup B di Rizal Memorial Stadium Manilla, Filipina, Selasa (26/11) sore. Kemenangan ‘bersejarah’ Indonesia atas Thailand dalam pertai krusial, Selasa sore, diraih melalui gol yang masing-masing dipersembahkan Egy Maulana Vikri pada menit ke-4 dan Osvaldo Haay di menit ke-86. Kemenangan ini menempatkan Indonesia di posisi kedua klasemen sementara Grup B SEA Games 2019 dengan nilai 3, membayangi Vietnam yang berada di puncak setelah sehari sebelumnya juga sukses membantau Brunei Darussalam 6-0. Skuad asuhan pelatih Indra Sjafrie akan turun lagi di pertandingan kedua penyisihan Grup B melawan Singapura, Kamis (28/110 besok.

Duel klasik Indonesia vs Tahiland yang ditayangkan langsung RCTI, Selasa sore, berlangsung seru sejak peluit kick off. Secara keseluruhan, sang juara bertahan Thailand lebih menguasai jalannya pertandingan, dengan pola serangan apik dan aliran bola cepat dari kaki ke kaki. Namun, Indonesia bermain lebih efektif hingga mampu mencuri 2 gol kemenangan.

Dalam pertandingan tersebut, Indonesia turun bermaterikan sebagian besar pemain yang sebelumnya sukses merebut gelar juara Piala AFF U-22 Tahun 2019, ketika sukses melumat Thailand 2-1 di babak final. Tahiland juga menurunkan sebagian besar pemain yang sebelumnya dikalahkan Garuda Muda dalam tarung final Piala AFF U-22 di Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, 26 Februari 2019.

Pertandingan baru berjalan 4 menit ketika midfielder Egy Maulana Vikri langsung mem-bawa Indonesia unggul 1-0. Egy Maulana membobol gawang Thailand yang dikawal kiper Nont Muangnam, memanfaatkan kemelut di kotak penalti yang diawali sepak pojok Evan Dimas Pramono. Sepakan Egy Maulana awalnya berhasil ditepis kiper Nont Muangnam. Namun, bola muntah langsung disambar bintang yang bermain di klub Lechia Gdansk, Polandia ini.

Setelah tertinggal 0-1, sang juara bertahan Thailand bangkit melakukan tekanan dengan menciptakan sejumlah peluang emas, namun gagal dimanfaatkan menjadi gol. Pada menit ke-39, misalnya, Thailand sempat mengancam gawang Indonesia yang dikawal kiper Nadeo Argawinata, ketika sepakan Chatmongkol Tongkiri dari luar kotak penalti melenceng tipis. Bahkan, dalam 5 menit terakhir jelang turun minum, Thailand terus mengurung pertahanan Indonesia.

Di babak kedua, Indonesia harus kehilangan Egy Maulana yang cedera hingga digantikan Feby Eka Putra. Sebaliknya, pelatih Thailand, Akira Nishino, memasukkan Supachok Sa-rachat dan Sitichok Paso untuk meningkatkan daya serang.

Masuknya Supachok dan Sitichok membuat membuat lini serang Thailand lebih hidup. Thailand memperoleh sejumlah peluang emas, termasuk tembakan keras kapten tim Anon Amornlertsak pada menit ke-52 dari kotak penalti yang justru melambung. Demikian pula sepakan jarak jauh Sompim Srayut di menit ke-68 yang bisa dimuntahkan kiper Nadeo Argawinata.

Indonesia sendiri juga mendapat beberapa peluang emas di babak kedua. Misalnya, sepekan Feby Eka Putra pada menit ke-83 yang diawali aksi solo run, namun berhasil ditepis kiper Nont Muangnam. Upaya Indonesia untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0 akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-86, melalui tendakan jarak dekat Osvaldo Haay.

Gol ini berawal dari serangan balik cepat yang dibangun winger kiri Saddil Ramdani, memanfaatkan barisan pertahanan Thailand yang asyik menyerang. Pada kesempatan terakhir, Saddil yang menusuk dari rusuk kiri menyodorkan bola kepada Osvaldo Ahaay yang tanpa amput merobekj jala gawang Nont Muangnam. Osvaldo Haay mengulangi suksesnya menjebol gawang Thailand, seperti saat laga final Piala AFF U-22 di Pnom Pehn, Februari 2019 lalu.

Inilah kemenangan ‘bersejarah’ bagi Indonesia atas Thailand di ajang SEA Games. Indonesia selama ini selalu di bawah bayang-bayang superior Thailand di kancah sepakbola SEA Games. Terakhir kali Indonesia berhasil mengalahkan Thailand pada SEA Games 2011 di Jakarta. Kala itu, 13 November 2011, skuad asuhan Rahmad Darmawan pecundangi Thailand 3-1 dalam laga babak penyisihan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Thailand sendiri akhirnya tersingkur di babak penyisihan, karena berada di posisi empat grup di bawah Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Sayang, Indonesia saat itu gagal lagi meraih medali emas sepakbola SEA Games 2011, setelah dijegal Malaysia 4-3 melalui drama adu penalti di babak final.

Pasca SEA Games 2011 di Jakarta, Indonesia tak pernah lagi bisa mengalahkan Thailand dalam pesta olahraga multievent se-Asia Tenggara dua tahunan ini. Pada SEA Games 2013 di Myanmar, misalnya, Indonesia gagal jadi jawara setelah dihajar Thailand 1-0 di babak final. Sedangkan dalam SEA Games 2015 di Singapura, Indonesia bahkan dibantai Thailand 5-0 di babak semifinal.

Kemudian, Indonesia di bawah pelatih Indra Sjafrie sukses membabat Thailand 2-1 dalam babak final Piala AFF U-22 di Kamboja, 26 Februari 2019, hingga tampil sebagai jawara. Kala itu, Garuda Muda mengalahkan sang juara bertahan Thailand berkat dua gol yang masing-masing dipersembahkan Sani Rizki pada menit ke-58 dan Osvaldo Haay menit ke-63. Sedangkan Thailand sempat leading terlebih dulu 1-0 melalui gol Saringkan Prompsupa di menit ke-57. Berselang 9 bulan kemudian, 26 November 2019 kemarin, Timnas U-23 dengan materi hampir sama dan dilatih pelatih yang sama pula, kembali sukses membenam Thailand 2-0 di partai pembuka SEA Games 2019.

Kemenangan atas Thailand kemertin sore praktis membuka jalan bagi Indonesia untuk mengincar medali emas ketiga cabang sepakbola SEA Games. Sepanjang sejarah partisipasinya di SEA Games sejak 1977, Indonesia tercatat baru dua kali pernah sabet medali emas sepakbola. Pertama, ketika Herry Kisswanto-Ricky Yacobi cs menjadi juara SEA Games 1987 di Jakarta setelah jegal Malaysia 1-0 di babak final. Kedua, ketika Sudirman-Widodo C Putra cs juara SEA Games 1991 di Manila dengan mengalahkan Thailand 4-3 lewat drama adu penalti.

Namun, untuk menuju tangga juara SEA Games 2019 ini, Indonesia harus mengatasi dulu lawan-lawannya di penyisihan Grup B. Setelah menjegal Thailand, Indonesia sudah ditunggu 4 lawan berikutnya: Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Laos. Jika lolos semifinal, Indonesia akan menghadapi semifinalis dari Grup A yang diperebutkan Vietnam, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Timor Leste, dan tuan rumah Filipina.

Pelatih Indra Sjafrie mengaku bersyukur, karena ujian pertama melawan Thailand berhasil dilalui Evan Dimas cs dengan baik. “Alhamdulillah, mulai dengan baik. Kita bisa bersaing di Grup B," ujar Indra Sjafri dilansir detikcom dalam konferensi pers usai duel lawan Thailand, Selasa kemarin.

Indra Sjafrie juga menyampaikan terima kasihnya atas kerja keras seluruh pemain. Dia menilai semua yang sudah disiapkan untuk menghadapi Thailand berjalan baik di permainan. "Terima kasih sama pemain. Apa yang kami rencanakan bisa diterapkan," tegas mantan pelatih Bali United ini.

Sementara itu, pelatih Thailand, Akira Nishino, memuji penampilan Indonesia yang disebutnya lebih oke. "Hari ini tidak terlalu bagus buat tim kami, meski pemain sudah melakukan yang terbaik. Indonesia bermain lebih bagus dan kami sudah mencoba mencetak gol, tapi tak bisa," ujar Nishino seusai laga kemarin sore. *nar

Komentar