nusabali

Komponen Pariwisata Jangan Saling Tuding

  • www.nusabali.com-komponen-pariwisata-jangan-saling-tuding

Saran ‘No Visit Bali 2020’ dinilai sebagai persaingan berebut pasar wisatawan dunia.

DENPASAR, NusaBali

Pemerintah, industri pariwisata dan juga masyarakat, diminta  tidak saling menyalahkan terkait isu-isu, baik yang sedang  maupun yang kemungkinan muncul nanti terkait Bail. Karena tidak tertutup kemungkinan isu-isu yang dilemparkan pihak luar, dimaksudkan  untuk membuat keruh Bali, terutama industri pariwisatanya.Dugaan tersebut tidak terlepas persaingan industri pariwisata global.  

Ketua Unggulan Pusat Pariwisata Unud Anak Agung Putu Suryawan Wiranatha mengatakan Minggu (24/11/2019). Dia menunjuk rekomendasi ‘no visit Bali’ yang dilemparkan media asing Foodor Travel dari AS yang merekomendasikan agar tidak mengunjungi Bali tahun 2020. Menurutnya tidak mungkin begitu tiba-tiba melemparkan rekomendasi, tanpa ada hal-hal yang mendasarkan sebelumnya. Padahal jika bicara kekurangan atau persoalan, bukan hanya di Bali di tempat-tempat wisata kondang di dunia juga ada masalah. Paris, Prancis contohnya. “Istri saya pernah jadi korban copet di sana,” ujar tokoh dari Sesetan, Denpasar Selatan ini.

Demikian juga di tempat dan tujuan wisata lainnya di dunia juga ada persoalan. Apa itu masalah  sosial, persoalan lingkungan dan lainnya. Namun  Bali maupun Indonesia tak pernah melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Tidak melakukan mengkampanyekan hal negatif pada negara atau tujuan wisata lain. “Tidak etis demikian,” ujar mantan Sekretaris Bali Tourism Board (BTB) Bali.

Namun demikian tentu saja Bali  tidak boleh berdiam diri. Kalau memang ada yang kurang, tentu harus diperbaiki. Selain itu Bali juga harus melakukan counter informasi bahwa Bali merupakan tempat wisata terbaik di dunia.

“Kita harus pakai media center, gempur juga dengan banyak pemberitaan positif  dari berbagai media. Tidak hanya media nasional, tetapi juga media luar negeri,” sarannya.  Caranya dengan memanfaatkan segala instrumen  yang ada, termasuk partner media di negara tetangga seperti Australia. Intinya biarkan mereka bicara bahwa Bali sangat layak dikunjungi,” kata Agung Suryawan Wiranatha.

Terpisah Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuartha, apa  yang disampaikan pihak luar itu merupakan warning untuk melakukan pembenahan. “Tidak semua warning harus ditanggapi secara reaktif,” ujarnya.  Yang penting adalah pembenahan ke dalam.

Menurutnya harus ada perubahan, baik cara pandang maupun langkah nyata untuk perbaikan, apa-apa yang menjadi warning tersebut. “Kalau DPD HPI melihat seperti itu, harus ada pembenahan ke dalam,” ujarnya. Hal itu karena kita semua sudah sepakat, pariwisata menjadi salah satu lokomotif perekonomian Bali.

Sedang untuk klarifikasi sudah jelas, karena Pemprov Bali sebagaimana disampaikan Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace sudah memberikan penjelasan dan tanggapan. *k17

Komentar