Tak Dapat Menteri, Setnov Tak Kecewa
Bagi Setnov, Presiden Jokowi pasti sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buahnya, sehingga tidak akan ada desakan dari Partai Golkar lagi.
Tegaskan Golkar Tetap Dukung Pemerintah
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum DPP Partai Golkar menegaskan dapat atau tidak jatah menteri dalam reshuffle (perombakan) kabinet yang sedang bergulir, tak akan menyurutkan dukungan Golkar terhadap pemerintah. Hal itu diungkapkan Ketum DPP Partai Golkar, Setya Novanto usai menghadiri pelantikan serentak pengurus DPD II Golkar Kabupaten/Kota se Bali di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (24/7) sore.
Informasi yang dihimpun NusaBali, kemarin isu reshuffle Kabinet Presiden Jokowi- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memang terus bergulir. Nah, Partai Golkar salah satu kadernya, yakni Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham disebut-sebut mendapatkan jatah kursi menteri. Namun data-data reshuffle kabinet yang beredar di grup medsos internal Partai Golkar justru nama Idrus Marham tidak muncul.
“Reshuffle tidak memunculkan nama Idrus Marham. Coba tanya Pak Setnov usai acara,” ujar sumber NusaBali. Sumber yang kader senior Golkar ini menyebutkan Golkar sendiri sudah menempatkan salah satu kadernya sebagai Menkopulhukam, yakni Luhut Binzar Pandjaitan. Sehingga Presiden Jokowi kecil kemungkinan mengambil kader Golkar lagi dalam reshuffle kabinet kedua nanti. “Kecil kemungkinan mengambil Golkar lagi. Peluang memang ada, tetapi kan sudah dapat jatah Menkopolhukam,” tegas sumber tadi. Setnov kemarin menegaskan dapat atau tidak jatah menteri di kabinet tetap akan menyokong pemerintahan Jokowi-JK.
“Kita serahkan kepada Presiden Jokowi yang punya hak prerogatif. Partai Golkar mendukung pemerintah,” ujar mantan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini. Setnov yang kemarin didampingi Wakil Ketua Umum Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, dan Wakil Ketua Umum Tjitjip Syarif Sutarjo mengatakan Golkar tidak punya persyaratan khusus soal reshuffle. Apapun keputusan Presiden Jokowi, Partai Golkar tetap mendukungnya.
“Kita tidak punya persyaratan apapun kalau mendukung pemerintah Jokowi,” papar Setnov. Menurut dia Presiden Jokowi pasti sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buahnya. Sehingga tidak akan ada desakan dari Partai Golkar lagi. “Kita yakin presiden setelah mengevaluasi para menterinya, mana yang baik dan bagus kinerjanya udah diketahui,” tegas Setnov.
Soal beredarnya nama Idrus Marham dan sejumlah kader Golkar dalam deretan yang akan dapat jatah Menteri, Setnov mengelak. Dia tidak memberikan nama-nama kader yang akan diperjuangkan maupun diajukan. “Saya tidak mau mencampuri kewenangan presiden dalam menentukan kursi menteri, tunggu saja,” pungkasnya. * nat
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum DPP Partai Golkar menegaskan dapat atau tidak jatah menteri dalam reshuffle (perombakan) kabinet yang sedang bergulir, tak akan menyurutkan dukungan Golkar terhadap pemerintah. Hal itu diungkapkan Ketum DPP Partai Golkar, Setya Novanto usai menghadiri pelantikan serentak pengurus DPD II Golkar Kabupaten/Kota se Bali di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (24/7) sore.
Informasi yang dihimpun NusaBali, kemarin isu reshuffle Kabinet Presiden Jokowi- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memang terus bergulir. Nah, Partai Golkar salah satu kadernya, yakni Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham disebut-sebut mendapatkan jatah kursi menteri. Namun data-data reshuffle kabinet yang beredar di grup medsos internal Partai Golkar justru nama Idrus Marham tidak muncul.
“Reshuffle tidak memunculkan nama Idrus Marham. Coba tanya Pak Setnov usai acara,” ujar sumber NusaBali. Sumber yang kader senior Golkar ini menyebutkan Golkar sendiri sudah menempatkan salah satu kadernya sebagai Menkopulhukam, yakni Luhut Binzar Pandjaitan. Sehingga Presiden Jokowi kecil kemungkinan mengambil kader Golkar lagi dalam reshuffle kabinet kedua nanti. “Kecil kemungkinan mengambil Golkar lagi. Peluang memang ada, tetapi kan sudah dapat jatah Menkopolhukam,” tegas sumber tadi. Setnov kemarin menegaskan dapat atau tidak jatah menteri di kabinet tetap akan menyokong pemerintahan Jokowi-JK.
“Kita serahkan kepada Presiden Jokowi yang punya hak prerogatif. Partai Golkar mendukung pemerintah,” ujar mantan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini. Setnov yang kemarin didampingi Wakil Ketua Umum Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, dan Wakil Ketua Umum Tjitjip Syarif Sutarjo mengatakan Golkar tidak punya persyaratan khusus soal reshuffle. Apapun keputusan Presiden Jokowi, Partai Golkar tetap mendukungnya.
“Kita tidak punya persyaratan apapun kalau mendukung pemerintah Jokowi,” papar Setnov. Menurut dia Presiden Jokowi pasti sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buahnya. Sehingga tidak akan ada desakan dari Partai Golkar lagi. “Kita yakin presiden setelah mengevaluasi para menterinya, mana yang baik dan bagus kinerjanya udah diketahui,” tegas Setnov.
Soal beredarnya nama Idrus Marham dan sejumlah kader Golkar dalam deretan yang akan dapat jatah Menteri, Setnov mengelak. Dia tidak memberikan nama-nama kader yang akan diperjuangkan maupun diajukan. “Saya tidak mau mencampuri kewenangan presiden dalam menentukan kursi menteri, tunggu saja,” pungkasnya. * nat
Komentar