nusabali

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Berikut Amalannya

  • www.nusabali.com-keistimewaan-10-hari-terakhir-bulan-ramadan-berikut-amalannya

SEMARAPURA, NusaBali.com – sepuluh hari terakhir bulan Ramadan memiliki keistimewaan dalam ibadah. Mungkin Sebagian umat islam sibuk memikirkan hari raya, mudik, atau pun baju lebaran. Namun sebagian orang malah lebih giat untuk beribadah di hari-hari terakhir bulan Ramadan.

Pengajar di Pesantren Al-Fatah Klungkung, Bima Ismi Arief Effendi menjelaskan keistimewaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan yaitu Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. Hal ini jelasnya, juga berkaitan dengan turunnya Al-Qur'an dan malam Lalilatul Qadar seperti yang di jelaskan dalam surat Al-Qadar pada ayat pertama.

“Yang artinya itu ‘Sesungguhnya Kami Menurunkan Al-Qur'an di Malam Lailatul Qadar’. Walaupun tidak diketahui kapan datangnya malam Lailatul Qadar, umat Islam diminta untuk mengusahakannya atau memperbanyak amalan di 10 hari terakhir bulan Ramadan,” terang Bima.

Lebih lanjut ia menerangkan, dikatakan lebih istimewa daripada 20 hari sebelumnya sebab di 10 hari terakhir itu terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar.

Adapun fase bulan Ramadan tersebut, kata Bima dibagi menjadi 3 fase diantara fase 10 hari pertama yang mana umat Islam menghadapi fase perubahan kebiasaan diri.

“Ini sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala.  Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya dan ditutup rapat-rapat pintu neraka, serta setan dibelenggu. Jadi umat Islam harus berlomba-lomba berbuat kebaikan,” lanjutnya.

Kemudian fase 10 hari kedua atau fase Maghfiroh (Ampunan). Bima menjelaskan, pada fase ini Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadan supaya umat Islam mengejar ampunan dari Allah SWT.

Maghfiroh diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah.

Foto: Salah satu pengajar di Pesantren Al-Fatah Klungkung, Bima Ismi Arief Effendi. -IST

“Maka, sungguh merugi kepada mereka yang sampai memasuki sisa waktu terakhir di 10 hari kedua Ramadan tidak memiliki keinginan kuat menyambut tawaran ampunan dari Allah SWT,” ungkap pria lulusan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Institut PTIQ Jakarta itu.

Fase terakhir yaitu, 10 hari ketiga hari akhir Ramadhan sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sepuluh hari akhir Ramadan itu, kata Bima merupakan  paripurna atau pamungkas bulan Ramadhan. Sehingga hendaknya setiap manusia mengakhiri Ramadan dengan kebaikan, yaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari akhir Ramadan ini.

“Di fase 10 hari terakhir Ramadan ini terdapat malam yang paling baik dan mulia yang kita sebut malam Lailatul Qadar,” tuturnya.

Dari ketiga fase tersebut, Bima menjelaskan terdapat amalan-amalan yang bisa dilakukan pada malam terakhir bulan Ramadan. Amalan tersebut yaitu membaca Al-Qur'an, Qiyamul Lail (Sholat Tahajjud), I'tikaf di masjid, Memperbanyak amal dan sedekah. Ia juga turut menerangkan, semua surat dalam Alquran memiliki keutamaan dan kebaikan jika dibaca pada malam Lailatul Qadar.

“Karena bunyi ayat pertama dalam surat Al-Qadar itu ‘Anzalnahu’ yang artinya menurunkan Alquran. Allah Menurunkan Al-Qur'an. Maka tidak hanya sekadar Al-Qur'an diturunkan dari Allah saja melainkan wajib dibaca oleh hamba-Nya,” jelasnya.

Pelaksanaannya pun, jelas Bima tidak harus dilaksanakan di tanggal ganjil saja. Melainkan, sepanjang 10 hari terakhir bulan Ramadan tiba, maka umat Islam bisa menjalankan Qiyamul Lail meskipun Rasulullah menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar jatuh di tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.

Sementara, soal waktu dilaksanakan biasanya setelah salat Isya, salat Tarawih atau menjelang waktu sahur tiba. Salat yang dianjurkan pun yaitu Shalat Sunnah Lailatul Qadaratau, Salat Tahajjud, kemudian jika dibarengi dengan I'tikaf di masjid, maka dapat melaksanakan salat Tahiyatal Masjid (Salat Memuliakan Masjid), Salat Tarawih dan Salat Witir yang seperti setelah selesai Salat Isya.

“Pada 10 hari terakhir Ramadan ini, dianjurkan membaca surat Al-Qadar di setiap rakaat pertama dalam salat, lalu dilanjutkan dengan membaca surat-surat lainnya,” pungkasnya. *ris

Komentar