nusabali

Lima Sekolah Terdampak Gempa Seririt

  • www.nusabali.com-lima-sekolah-terdampak-gempa-seririt

Disdikpora Buleleng sudah menginstruksikan perbaikan kerusakan ringan yang terjadi di lima sekolah dapat menggunakan dana BOS.

SINGARAJA, NusaBali

Gempa Seririt dengan kekuatan puncak magnitude (M) 5,1 yang terjadi, Kamis (14/11) petang ternyata tak hanya merusak ratusan rumah dan fasilitas umum di lima kecamatan. Lima sekolah yang terdiri dari 4 SMP dan 1 TK juga dilaporkan mengalami kerusakan. Meski tergolong ringan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng sudah mengusulkan penanganannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng.

Lima sekolah tersebut, meliputi SMPN Satap 2 Gerokgak dengan kerusakan retak pada tembok dan list plafon di tiga ruang kelas dan ruang Lab IPA, SMPN 4 Gerokgak dengan kerusakan tembok retak di dua ruang kelas, SMPN 2 Busungbiu yang mengalami retak pada tembok dan genteng atap jatuh di lima ruang kelas dan ruang Lab Komputer serta SMPN 2 Seririt,  mengalami kerusakan tembok retak di dua ruang kelas. Sedangkan kerusakan akibat gempa lebih parah di TK Negeri Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng, yang mengalami kerusakan di bagian atap sekolah.

Sekretaris Disdikpora Buleleng, I Made Astika, ditemui di ruangannya, Jumat (22/11) seizin Kadisdikpora, Gde Dharmaja, menjelaskan dari kerusakan yang dilaporkan memang masih dalam kategori ringan. Disdikpora Buleleng pun sudah menginstruksikan perbaikan kerusakan ringan yang terjadi di lima sekolah dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Hanya saja kerusakan itu tetap dilaporkan ke BPBD Buleleng. “Kerusakan ada di SD tetapi tidak berarti dan sudah ditanggulangi langsung dengan dana BOS baik dipelet dinding yang retak. Nah di SMP ada 4, semuanya dapat diperbaiki dengan dana BOS. Yang masih menjadi pertimbangan adalah TK Negeri Pangkung Paruk yang kerusakannya lumayan,” ucap Astika. Kerusakannya pun kini masih didata dan akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari pusat.

Perbaikan di TK Negeri Pangkung Paruk belum dapat menggunakan dana BOS, karena operasional sekolahnya kecil akibat jumlah siswa yang terbatas. Dari data kerusakan tersebut menurut Astika semua sekolah maupun ruang belajar yang terdampak masih aman dan bisa digunakan. Sehingga tak ada siswa yang belajar di luar ruangan. Begitu pula pasca gempa terjadi hanya beberapa sekolah di wilayah Seririt yang sempat meliburkan siswanya sehari, karena banyaknya getaran yang dirasakan. Sejauh ini dengan potensi bencana Buleleng yang cukup tinggi Disdikpora Buleleng mengaku sudah bekerjasama dengan BPBD Buleleng untuk melakukan sosialisasi dan pembentukan sekolah siaga bencana di masing-masing kecamatan.

Siswa pun sudah mulai dilatih untuk siap menghadapi bencana. Upaya pencegahan terus dilakukan dengan memasukkan sosialisasi dan pelatihan sekolah siaga bencana dalam program Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). “Harapannya ketika terjadi bencana anak didik dan guru bisa memahami ke mana dan apa yang harus dilakukan dalam penyelamatan diri di tengah bencana, sehingga dapat meminimalisir korban akibat bencana,” kata Astika. *k23

Komentar