nusabali

Diverifikasi Ulang, 22 Bantuan Mesin Jukung Dialihkan

  • www.nusabali.com-diverifikasi-ulang-22-bantuan-mesin-jukung-dialihkan

Protes dari sejumlah nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, yang sempat menuding bantuan mesin jukung berbahan bakar gas elpiji 3 kilogram (kg) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2019 tidak tepat sasaran, disikapi pihak Kementerian ESDM dengan melakukan verifikasi ulang terhadap para penerima bantuan.

NEGARA, NusaBali

Dari hasil verifikasi ulang terhadap seluruh penerima bantuan se-Kabuapten Jembrana, ada sebanyak 22 bantuan yang dialihkan ke penerima lain.

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan verifikasi ulang terhadap penerima bantuan mesin jukung dari Kementerian ESDM, itu dilakukan setelah pembagian bantuan kepada 361 penerima bantuan se-Jembrana. Sebanyak 361 bantuan yang disetujui dari usulan sebanyak 500 bantuan, itu sebelumnya telah dibagikan secara bertahap sejak Kamis (14/11) hingga Senin (18/11). Sebanyak 361 bantuan itu dibagikan kepada 176 nelayan di Pengambengan, 126 nelayan di wilayah Kecamatan Melaya, masing-masing 5 nelayan di wilayah Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Mendoyo, serta 1 nelayan di Kecamatan Pekutatan. “Semua diverifikasi ulang. Tidak hanya yang di Pengambengan,” ujar Maharimbawa, Kamis (21/11).

Sebelumnya, kata Maharimbawa, dalam menentukan calon penerima bantuan, pihak Kementerian ESDM bersama tim independen juga sudah melakukan verifikasi. Begitu juga sebelum penyerahan bantuan, dilakukan verifikasi untuk memastikan kepemilikan jukung serta mesin jukung berbahan bakar premium yang ditukarkan bantuan mesin jukung berbahan bakar gas lengkap dengan bantuan 2 buah tabung gas elpiji 3 kg tersebut. Sedangkan verifikasi ulang yang dilakukan pascapenyerahan bantuan, dengan melibatkan perbekel serta kelian banjar di masing-masing alamat penerima bantuan, lebih menekankan apakah benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.

“Untuk penerima yang 361 orang, sebenarnya dari awal sudah diverifikasi tim dan layak sebagai penerima. Mereka memiliki kartu nelayan, memiliki jukung, dan mesin berbahan bakar premium. Tetapi dipastikan kembali, apakah baru menjadi nelayan atau hanya sampingan sebagai nelayan,” kata Maharimbawa.

Sesuai hasil verifikasi ulang itu memang ditemukan beberapa penerima yang bukan pekerjaan utama sebagai nelayan. Kemudian ada yang benar-benar nelayan, tetapi merupakan pemilik perahu selerek, sehingga bantuan mesin jukung berbahan bakar gas dialihkan ke nelayan lain. Begitu juga ada penerima yang dipastikan telah meninggal dunia dan ada yang sakit stroke, sehingga perlu dialihkan kepada yang lebih membutuhkan. “Ada 22 yang dialihkan penerimanya. Kalau penerima yang lainnya, selain layak secara persyaratan, mereka juga dipastikan benar-benar membutuhkan, dan memastikan siap akan memanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya bantuan dari Kementerian ESDM itu,” ungkapnya.

Untuk diketahui, penyerahan bantuan 361 unit mesin jukung dari Kementerian ESDM, ini dilakukan secara bertahap mulai Kamis (14/11) lalu hingga Senin (18/11). Saat pembagian bantuan yang dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jumat (17/11), sempat muncul protes dari sejumlah nelayan yang tidak masuk sebagai penerima bantuan. Dalam protes kepada petugas dari Kementerian ESDM tersebut, mereka menuding bantuan yang diserahkan di Pengembangan, ini kebanyakan tidak tepat sasaran. Terlebih, beberapa mengaku sudah lama mengajukan permohonan, tetapi tidak kunjung masuk sebagai penerima. *ode

Komentar