DKP Dorong Budidaya Ikan Hias di Darat
Genjot Ekspor Bali
Komoditi perikanan salah satunya ikan hias potensial menggenjot devisa Bali dari ekspor.
DENPASAR,NusaBali
Namun penangkapan yang dilakukan secara langsung di laut dikhawatirkan akan mengancam kelestarian sumber daya alam. Karena itu, Pemprov Bali melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mendorong budidaya ikan hias di darat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ir I Made Sudarsana mengatakan Kamis (21/11). ”Kalau dari hasil budidaya itu bisa ekspor kan bagus” ujarnya.
Pertama masyarakat punya sumber pendapatan alternatif. Kedua sumber daya alam juga terjaga. “Ambil induknya di alam (di laut) dan kembangkan di darat,” ujar Sudarsana di sela-sela peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Bali di Denpasar.
Dari sisi kelestarian SDA dan pontensi Bali sebagai daerah tujuan wisata, lebih menguntungkan ikan hias tetap berada di habitatnya di perairan. Karena itu menjadi daya tarik wisata laut (marine tourism) dan berdampak positif bagi warga sekitarnya. Diantaranya merangsang usaha jasa lain seperti jasa membawa alat-alat selam, angkutan perahu ke spot penyelaman (unduk melihat terumbu karang dan ikan hias).
“Karena itu ekspor ikan hias dari dalam diawasi, ekspor ikan hias budidaya yang kami dorong,” ujar Sudarsana.
Sementara data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Bali, volume ekspor ikan hias pada Januari-September 2019 sebanyak 606.273,85 kilogram. Nilainya 3.135.979,85.
Kontribusinya 0,83 persen terhadap nilai ekspor produk perikanan senilai 117.135.254,66 dollar AS. “Bisa jadi ekspor ikan (termasuk ikan hias) volume dan nilai lebih,” ujar seorang staf di Disdagprin.
Alasannya, volume dan nilai yang datanya tercatat di Disdagprin hanya yang mengurus dokumen SKA di Disdagprin. Karena ada juga eksportir yang mengurus ekspor lewat instansi lain, seperti lewat Balai Karantina.
Sementara peringatan Hari Ikan Nasional di Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) diramaikan sejumlah kegiatan. Antara membuat aneka olahan pangan berbahan ikan. Tujuannya mendorong peningkatan konsumsi ikan kepada masyarakat.
“Tidak saja penting dari sisi nutrisi dan kebutuhan tubuh, tetapi juga ini berdemimensi ekonomis,” tandas Kadis Kelautan dan Perikanan I Made Sudarsana. *K17.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ir I Made Sudarsana mengatakan Kamis (21/11). ”Kalau dari hasil budidaya itu bisa ekspor kan bagus” ujarnya.
Pertama masyarakat punya sumber pendapatan alternatif. Kedua sumber daya alam juga terjaga. “Ambil induknya di alam (di laut) dan kembangkan di darat,” ujar Sudarsana di sela-sela peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Bali di Denpasar.
Dari sisi kelestarian SDA dan pontensi Bali sebagai daerah tujuan wisata, lebih menguntungkan ikan hias tetap berada di habitatnya di perairan. Karena itu menjadi daya tarik wisata laut (marine tourism) dan berdampak positif bagi warga sekitarnya. Diantaranya merangsang usaha jasa lain seperti jasa membawa alat-alat selam, angkutan perahu ke spot penyelaman (unduk melihat terumbu karang dan ikan hias).
“Karena itu ekspor ikan hias dari dalam diawasi, ekspor ikan hias budidaya yang kami dorong,” ujar Sudarsana.
Sementara data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Bali, volume ekspor ikan hias pada Januari-September 2019 sebanyak 606.273,85 kilogram. Nilainya 3.135.979,85.
Kontribusinya 0,83 persen terhadap nilai ekspor produk perikanan senilai 117.135.254,66 dollar AS. “Bisa jadi ekspor ikan (termasuk ikan hias) volume dan nilai lebih,” ujar seorang staf di Disdagprin.
Alasannya, volume dan nilai yang datanya tercatat di Disdagprin hanya yang mengurus dokumen SKA di Disdagprin. Karena ada juga eksportir yang mengurus ekspor lewat instansi lain, seperti lewat Balai Karantina.
Sementara peringatan Hari Ikan Nasional di Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) diramaikan sejumlah kegiatan. Antara membuat aneka olahan pangan berbahan ikan. Tujuannya mendorong peningkatan konsumsi ikan kepada masyarakat.
“Tidak saja penting dari sisi nutrisi dan kebutuhan tubuh, tetapi juga ini berdemimensi ekonomis,” tandas Kadis Kelautan dan Perikanan I Made Sudarsana. *K17.
Komentar