Gedung SDN 3 Pidpid Rusak
Guru dan Siswa Tak Nyaman Belajar
Gedung SDN 3 Pidpid di Banjar Kelakah, Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, dalam kondisi rusak.
AMLAPURA, NusaBali
Siswa kelas V dan siswa kelas VI terpaksa belajar di ruang kelas dengan kondisi plafon dan reng hancur. Genting bolong, jika turun hujan ruangan kelas becek dan kotor. Para siswa dan guru mengaku tidak nyaman dan ketakutan jika terjadi bencana.
SDN 3 Pidpid beroperasi sejak 1 April 1983. Sejak didirikan, atau selama 36 tahun tidak pernah dapat bantuan rehab berat. Gedung rusak ini terdiri dari ruangan yang dimanfaatkan untuk ruang belajar kelas V, kelas VI, dan ruang guru. Sepintas dari luar, gedung itu kelihatannya tidak ada masalah. Setelah didekati, tembok retak-retak dan besi beton keropos. Siswi kelas VI, Ni Wayan Widnyani dan Ni Luh Novita Darmayanti mengaku ketakutan belajar di ruang kelas. Saat hujan lebat, ruang kelas becek, air hujan masuk ruangan, buku jadi basah, sepatu basah, sehingga konsentrasi belajar tidak fokus. “Kalau hujan tidak bisa belajar,” ungkap Widnyani.
Widnyani berharap pemerintah segera melakukan perbaikan sehingga belajar bisa tenang dan fokus. Guru mata pelajaran agama I Nyoman Kota dan guru kelas I Made Sucita membenarkan saat turun hujan, pembelajaran terganggu karena ruangan becek, sepatu basah karena air deras mengalir dari atap bangunan. Dikatakan, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem sempat melakukan survei, tetapi belum ada kepastian kapan ada perbaikan. “Paling menakutkan mengajar saat hujan turun. Kalau musim panas masih berani memanfaatkan ruang belajar ini,” tambahnya.
Ada enam ruang kelas, satu ruang guru, dan satu perpustakaan di SDN 3 Pidpid. Jumlah siswa 67 orang, masing-masing kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II sebanyak 9 siswa, kelas III sebanyak 13 siswa, kelas IV sebanyak 13 siswa, kelas V sebanyak 7 siswa, dan kelas VI sebanyak 10 siswa. Kasek SDN 3 Pidpid, I Ketut Pasek Winata mengatakan, kerusakan paling parah sejak erupsi Gunung Agung tahun2017. Erupsi ini menyebabkan bocor dan keropos. “Selama saya jadi kasek, belum pernah ada rehab,” jelas Ketut Pasek Winata.
Sementara Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika membenarkan telah melakukan survei ke SDN 3 Pidpid. “Ada tujuh SD yang masuk RKA (rencana kerja dan anggaran) di APBD 2020, termasuk SDN 3 Pidpid,” kata Gusti Ngurah Kartika. Tujuh SD yang dimaksud yakni SDN 3 Tulamben Kecamatan Kubu, SDN 3 Duda Timur, SDN 1 Duda Utara Kecamatan Selat, SDN 1 Tiyingtali Kecamatan Abang, SDN 3 Padangkerta, SDN 1 Padangkerta Kecamatan Karangasem, dan SDN 3 Pidpid Kecamatan Abang. *k16
SDN 3 Pidpid beroperasi sejak 1 April 1983. Sejak didirikan, atau selama 36 tahun tidak pernah dapat bantuan rehab berat. Gedung rusak ini terdiri dari ruangan yang dimanfaatkan untuk ruang belajar kelas V, kelas VI, dan ruang guru. Sepintas dari luar, gedung itu kelihatannya tidak ada masalah. Setelah didekati, tembok retak-retak dan besi beton keropos. Siswi kelas VI, Ni Wayan Widnyani dan Ni Luh Novita Darmayanti mengaku ketakutan belajar di ruang kelas. Saat hujan lebat, ruang kelas becek, air hujan masuk ruangan, buku jadi basah, sepatu basah, sehingga konsentrasi belajar tidak fokus. “Kalau hujan tidak bisa belajar,” ungkap Widnyani.
Widnyani berharap pemerintah segera melakukan perbaikan sehingga belajar bisa tenang dan fokus. Guru mata pelajaran agama I Nyoman Kota dan guru kelas I Made Sucita membenarkan saat turun hujan, pembelajaran terganggu karena ruangan becek, sepatu basah karena air deras mengalir dari atap bangunan. Dikatakan, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem sempat melakukan survei, tetapi belum ada kepastian kapan ada perbaikan. “Paling menakutkan mengajar saat hujan turun. Kalau musim panas masih berani memanfaatkan ruang belajar ini,” tambahnya.
Ada enam ruang kelas, satu ruang guru, dan satu perpustakaan di SDN 3 Pidpid. Jumlah siswa 67 orang, masing-masing kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II sebanyak 9 siswa, kelas III sebanyak 13 siswa, kelas IV sebanyak 13 siswa, kelas V sebanyak 7 siswa, dan kelas VI sebanyak 10 siswa. Kasek SDN 3 Pidpid, I Ketut Pasek Winata mengatakan, kerusakan paling parah sejak erupsi Gunung Agung tahun2017. Erupsi ini menyebabkan bocor dan keropos. “Selama saya jadi kasek, belum pernah ada rehab,” jelas Ketut Pasek Winata.
Sementara Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika membenarkan telah melakukan survei ke SDN 3 Pidpid. “Ada tujuh SD yang masuk RKA (rencana kerja dan anggaran) di APBD 2020, termasuk SDN 3 Pidpid,” kata Gusti Ngurah Kartika. Tujuh SD yang dimaksud yakni SDN 3 Tulamben Kecamatan Kubu, SDN 3 Duda Timur, SDN 1 Duda Utara Kecamatan Selat, SDN 1 Tiyingtali Kecamatan Abang, SDN 3 Padangkerta, SDN 1 Padangkerta Kecamatan Karangasem, dan SDN 3 Pidpid Kecamatan Abang. *k16
Komentar