nusabali

Aula SMKN 1 Miri Ambruk, Timpa 22 Siswa

  • www.nusabali.com-aula-smkn-1-miri-ambruk-timpa-22-siswa

Hujan deras disertai angin kencang atau puting beliung menyebabkan bangunan aula SMKN 1 Miri Sragen, Jawa Tengah roboh, Selasa (20/11).

SRAGEN, NusaBali
Kepala sekolah tersebut, Sarno, mengatakan sebanyak 22 siswa yang berteduh di aula tertimpa runtuhan bangunan. Pihak sekolah menyebut seluruh korban telah dilarikan ke rumah sakit. Saat ini terdapat 17 siswa yang masih dirawat.

"Korbannya 22 siswa, tapi tadi ada perkembangan tinggal 17 yang masih dirawat di beberapa rumah sakit," kata Kepala SMKN 1 Miri, Sarno, kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (20/11) seperti dikutip dari detik.

Dalam rilis yang diterima dari Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Agus Wibowo menyatakan angin kencang yang merobohkan bangunan sekolah itu terjadi pukul 15.56 WIB.

Sementara itu, pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tidak hanya merobohkan bangunan sekolah tersebut tetapi juga merusakan genting rumah serta pohon tumbang di beberapa titik.

"Sehubungan dengan mulainya pergantian musim di beberapa wilayah, potensi bahaya angin kencang dan puting beliung makin tinggi. Masyarakat diharapkan untuk waspada terhadap potensi bahaya tersebut," ujar Agus seperti dilansir cnnindonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan, kata dia, adalah dengan memerhatikan pohon-pohon di sekitar yang memiliki potensi risiko roboh.

"Kita dapat memangkas ranting pohon sehingga potensi roboh dapat dikurangi. Potensi bahaya angin kencang dan puting beliung biasanya terjadi pada saat pergantian musim dari musim kemarau ke penghujan dan sebaliknya," ujar Agus.

Saat kejadian, lanjutnya, siswa kelas X dan XI jurusan Teknik Pengelasan sedang menggelar praktik di luar ruangan. Ketika hujan tiba-tiba turun sekitar pukul 15.00 WIB, spontan para siswa berteduh di aula.

"Gurunya sempat menghalau anak-anak untuk mencari lokasi yang lebih aman karena anginnya sangat kencang. Namun tak lama kemudian bangunan sudah roboh. Pak Manto, guru teknik pengelasan juga sempat terkena reruntuhan tapi bisa bangun dan menolong anak-anak," ujarnya.

Para siswa yang tertimpa reruntuhan langsung ditolong oleh guru dan siswa lain. Korban luka segera dilarikan ke rumah sakit. *

Komentar