nusabali

Rengkuh Peluang Bisnis Startup Di Mata Kaum Milenial

  • www.nusabali.com-rengkuh-peluang-bisnis-startup-di-mata-kaum-milenial

Mendung mengaburkan antara pagi dan siang. ayis dan rara adalah dua gadis merekah yang sibuk dengan gaya kerja milenial, laptop, Gawai, audio streaming menjadi sarana-nya. Jam makan siang pun tiba, di bawah tampak lelaki berjaket hijau membawakan makanan pesanan mereka. Teknologi aplikasi layanan pesan antar makanan memudahkan dua gadis ini untuk menikmati makan siang yg hampir terlewatkan (*ilustrasi).

Gusti Agung Gede Artanegara
Pemerhati Teknologi dan Budaya


Ilustrasi seperti diatas sering terjadi dewasa ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa teknologi menawarkan kemudahan dalam menjalankan aktivitas manusia sehari-hari. Kemampuan teknologi untuk berbicara dan sangat dekat pada aspek kehidupan menjadi jawaban akan kebutuhan manusia. Hidup di era digitalisasi, kebutuhan dan aktivitas yang serba cepat mengharuskan kita untuk tidak lepas dari perkembangan teknologi.

zaman purba, komunikasi yang terjadi yaitu dari mulut ke mulut tentu saja informasi yang tersampaikan cenderung mengalami distorsi informasi. lalu manusia mengenal surat dan saling berkirim surat, sejak telegraf dipatenkan pada tahun 1837 oleh Samuel F.B. Morse maka jarak komunikasi semakin dekat lalu munculnya teknologi telepon menjadi embrio kemajuan teknologi informasi. Hingga kini hadirnya Telepon Pintar (Smartphone) memberikan dampak yang sangat luar biasa kepada semua orang di dunia.

Smartphone tidak hanya sebagai alat komunikasi tapi telah merambah ke dalam aktivitas manusia lainnya salah satunya perdagangan dan investasi. Dalam dunia perdagangan saat ini kita kenal dengan istilah E-Commerce yang merupakan aktivitas yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, pemasaran barang ataupun jasa dengan memanfaatkan sistem elektronik seperti internet maupun jaringan komputer. Perkembangan teknologi E-Commerce yang sistemnya telah terintegrasi dengan sarana penunjang berupa smartphone menyebabkan proses transaksi, tawar menawar, strategi pedagang menjadi jauh lebih canggih dan tampak nyata. Menurut iprice.co.id lima pemain besar e-commerce di Indonesia pada tahun 2017 (Lazada, Tokopedia, Elevenia, Bukalapak, Blibli) lalu pada kuartal tiga tahun 2019 terjadi perubahan peta persaingan (Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli).

Dalam 5 tahun belakangan ini mulai familiar dengan teknologi Startup Digital, Startup identik dengan perusahaan yang baru dirintis dengan menggunakan teknologi sebagai sarana bisnisnya. Ojek online menjadi startup yang sangat familiar belakangan ini, memungkinkan para penumpang memesan ojek menggunakan smartphone. Gojek menjadi startup anak bangsa, terus berkembang tidak hanya urusan mengantar manusia ke tujuan tetapi telah menjadi SuperApp dimana semua layanan dalam satu platform. terlepas kesuksesan dari Gojek masih banyak lagi startup buatan anak bangsa  yang menghadirkan produk dan jasa di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki program yang bertajuk Gerakan 1.000 Startup Digital dan tercatat sebanyak 525 Startup Digital pada tahun 2018 dan tahun 2019 menurut startuprangking.com jumlah startup digital di Indonesia meningkat menjadi 1.702 Startup Digital.

Tidak seperti perdagangan konvensional yang langsung buka toko lalu berspekulasi jika jalan dilanjutkan jika tidak dihentikan/tutup. Untuk terjun menjadi startup, perusahaan digital harus mengawali langkahnya dalam inkubator startup dimana perusahaan rintisan ini akan memperoleh pembinaan, mematangkan konsep, hingga pemberian dana awal sehingga siap terjun untuk memasarkan produk dan layanan. Bali selain terkenal dengan budaya dan pariwisatanya terdapat juga 18 pemain besar startup digital (startuprangking.com) yang dimana empat belas startup merupakan konten Jasa Wisata, tiga memiliki konten Jasa Perangkat Lunak, satu memiliki konten Jasa Informasi Promo dan Diskon Mall.

Melihat akselerasi teknologi perdagangan digital yang semakin maju membuat model bisnis startup memiliki peluang besar dan menjanjikan dan itu dapat dilihat dari penetrasi teknologi di berbagai bidang. Investor besar sudah melirik startup anak bangsa, yang tentu saja investor tersebut memilih mereka yang menawarkan produk dan jasa yang menarik dengan memiliki semangat tinggi dalam berbisnis. Peluang perusahaan startup dari Bali sangat besar, beberapa kampus yang memiliki nafas teknologi dan bisnis mengarahkan mahasiswanya untuk berkembang kedalam dunia startup dengan menyediakan inkubator bisnis startup. *


*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya
tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Komentar