Ditinggal Kerja, Rumah Hangus Terbakar
Rumah semi permanen milik Kadek Suartama, 35, warga Banjar Dinas Laba Sari, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng hangus terbakar pada Selasa (19/11) pukul 15.30 wita.
SINGARAJA, NusaBali
Rumah beratapkan genteng dan dinding anyaman bambu 6 x 5 meter itu habis terbakar dengan isinya saat ditinggal korban bekerja.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Kadek Suardana,36, tetangga korban. Saat itu api dilihat sudah membesar di pojok selatan rumah korban Suartana. Saksi Suardana saat itu juga langsung berteriak dan meminta bantuan warga lainnya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga setempat dan korban pun berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bahkan bara api masih tampak saat petang karena air di tempat penampungan air habis dan lokasi kejadian berada di daerah kering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan dari informasi yang diperoleh Tim Reaksi Cepat (TRC) belum diketahui penyebab pastinya. Korban Suartama selama ini memang tinggal berdua dengan anaknya yang kini masih berstatus pelajar. “Saat kejadian korban sedang bekerja sebagai buruh, anak satu-satunya juga sekolah, jadi saat kejadian rumah sepi,” jelas Ida Bagus Suadnyana.
Rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya hangus terbakar, hingga Suartama dan anaknya harus mengungsi sementara di rumah tetangga Gede Pasek. Sementara BPBD Buleleng selain melakukan assessment jumlah kerugian yang diperkirakan Rp 30 juta itu juga membawakan sembako dan family kit termasuk terpal untuk korban. Kerugian material yang dialami korban Suartama disebut Kalak Suadnyana akan diajukan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan perbaikan pasca bencana.
Sementara itu meski korban dan anaknya menerima peristiwa itu sebagai musibah, kepolisian tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian. Hanya saja hingga Selasa malam kemarin Kapolsek Seririt, Kompol I Made Uder belum dapat dikonfirmasi. *k23
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Kadek Suardana,36, tetangga korban. Saat itu api dilihat sudah membesar di pojok selatan rumah korban Suartana. Saksi Suardana saat itu juga langsung berteriak dan meminta bantuan warga lainnya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga setempat dan korban pun berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bahkan bara api masih tampak saat petang karena air di tempat penampungan air habis dan lokasi kejadian berada di daerah kering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan dari informasi yang diperoleh Tim Reaksi Cepat (TRC) belum diketahui penyebab pastinya. Korban Suartama selama ini memang tinggal berdua dengan anaknya yang kini masih berstatus pelajar. “Saat kejadian korban sedang bekerja sebagai buruh, anak satu-satunya juga sekolah, jadi saat kejadian rumah sepi,” jelas Ida Bagus Suadnyana.
Rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya hangus terbakar, hingga Suartama dan anaknya harus mengungsi sementara di rumah tetangga Gede Pasek. Sementara BPBD Buleleng selain melakukan assessment jumlah kerugian yang diperkirakan Rp 30 juta itu juga membawakan sembako dan family kit termasuk terpal untuk korban. Kerugian material yang dialami korban Suartama disebut Kalak Suadnyana akan diajukan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan perbaikan pasca bencana.
Sementara itu meski korban dan anaknya menerima peristiwa itu sebagai musibah, kepolisian tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian. Hanya saja hingga Selasa malam kemarin Kapolsek Seririt, Kompol I Made Uder belum dapat dikonfirmasi. *k23
Komentar