nusabali

Setahun Lebih Jadi Polisi, Dua Kali Dapat Tugas Pengamanan ke Jakarta

  • www.nusabali.com-setahun-lebih-jadi-polisi-dua-kali-dapat-tugas-pengamanan-ke-jakarta

Kematian tragis Bripda I Gede Yudha Pratama, 21, polisi yang tewas ditabrak mobil Agya saat bertugas patroli amankan balapan liar di Jalan Gatot Subroto Barat kawasan Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa (19/11) dinihari, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

GIANYAR, NusaBali

Terungkap, korban Bripda Gede Yudha Pratama baru 1,5 tahun berdinas sebagai polisi dan sempat dua kali ditugaskan ke Jakarta untuk pengamanan Ibukota.

Korban Bripda Gede Yudha Pratama, polisi asal Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan I Wayan Sumerta dan Ni Wayan Sunarti. Sang ayah, Wayan Sumerta, kesehariannya berdinas sebagai PNS di Bidang Operasional Dinas Perhubungan Kabu-paten Badung.

Bripda Gede Yudha Pratama tercatat menjadi polisi sejak Maret 2018 pasca lulus dari SPN Singaraja, Buleleng. Bripda Yudha Pratama yang mengantongi NRP 98040549 langsung bertugas dengan jabatan Badalmas 50 Kidalmas 2 Sipasdal Subditdalmas Polda Bali.

Selama 1,5 tahun menjadi polisi, Bripda Yudha Pratama pernah dua kali dikirim untuk pengamanan ke Jakarta. Pertama, tugas pengamanan saat rusuh di Jakarta, Mei 2019 lalu. Kedua, ditugaskan untuk pengamanan pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2019-2024, Jokowi-Ma’ruf Amin, 20 Oktober 2019. "Almarhum baru tanggal 23 Oktober 2019 balik dari Jakarta," kenang ayah korban, I Wayan Sumerta, saat ditemui NusaBali di rumah duka Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Selasa kemarin.

Menurut Wayan Sumerta, dia terakhir kali bertemu anak sulungnya ini, Senin (18/11) pagi, sehari sebelum peristiwa maut. Ketika itu, Bripda Yudha Pratama membuat rangkaian kayu untuk pesanan dekorasi interior di rumahnya. "Anak tiyang niki termasuk polisi yang kreatif. Kalau tidak berdinas, dia di rumah membuat kerajinan kayu untuk hiasan dinding. Katanya ada teman yang memesan dekorasi interior," jelas Sumerta.

Pagi itu, kata Sumerta, dirinya sempat bertanya kepada anaknya, dinas jam berapa? "Ditanya seperti itu, anak saya bilang dinas malam,” papar Sumerta. Dan, itulah terakhir kali Sumerta ketemu anaknya yang jadi polisi ini. Sebab, pagi itu Sumerta langsung pergi bekerja sebagai staf Bidang Operasional Dinas Perhubungan Badung di kawasan Kuta.

"Pas saya pulang sore harinya, anak saya sudah pergi untuk berdinas. Sempat saya telepon malam, tanya sudah makan belum? Dia jawab sudah. Saya nggak kepikiran aneh-aneh, tak ada firasat apa pun," terang Sumerta.

Hanya saja, Sumerta yang sedang tidur lelap tiba-tiba dijemput oleh polisi ke rumahnya, Selasa dinihari. "Waktu itu, saya belum dikasi tahu anak saya meninggal. Hanya dibilang mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit," cerita Sumerta.

Setibanya di RS Bali Med, Jalan Mahendradatta Denpasar Barat, Sumerta yang mengajak serta istrinya, Ni Wayan Sunarti, langsung shock karena mengetahui putra sulungnya tewas mengenaskan akibat ditabrak mobil saat bertugas sebagai polisi. "Ibunya (Wayan Sunarti, Red) langsung pingsan. Saya sendiri berusaha tabah, meski sangat sedih kehilangan anak," tutur Sumerta.

Sumerta mengaku belum tahu kronologis kejadian yang merenggut nyawa Bripda Yudha Pratama. Lagipula, Sumerta sendiri belum ingin mengetahui hal tersebut. "Saya serahkan kepada polisi saja. Bagaimana kejadiannya, memang saya belum ingin tahu."

Terkait keluarga I Made Dwi Apriyana, 18, pengemudi mobil Toyota Agya hitam DK 1374 IA yang menabrak kortban Bripda Yudha Pratama, menurut Sumerta, hingga kemarin sore belum ada datang ke rumah duka ataupun menyampaikan bela sungkawa. "Belum…, belum ada pihak yang nabrak ke sini (rumah duka," tegas Sumerta.

Sumerta sendiri mencoba ikhlas, meski kehilangan putra sulungnya yang tewas ditabrak mobil saat bertugas. Pasalnya, setiap pekerjaan memiliki risiko. "Anggota tiyang di Dinas Perhubungan Badung dua minggu lalu juga kena serempet di Pantai Berawa. Itu memang sudah risiko," katanya.

Menurut Sumerta, jenazah putra sulungnya ini rencananya akan diabenkan di Setra Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel pada Wraspati Kliwon Kelawu, Kamis (21/11) besok. Sebagai anggota Polri, jenazah almarhum Bripda Yudha Pratama juga akan diupacarai secara militer. *nvi

Komentar