nusabali

Denpasar Jadi Tuan Rumah The Climate Leadership 2019

  • www.nusabali.com-denpasar-jadi-tuan-rumah-the-climate-leadership-2019

Kota Denpasar menjadi tuan rumah penyelenggaraan ‘The Climate Leadership, Program Workshop Phase III bertema For a Better, Greener and Smarter City Toward Resilient and Sustainable City’ Tahun 2019 yang konsen dalam mencari solusi atas perubahan iklim dunia.

DENPASAR, NusaBali
Pertemuan ini diselenggarakan selama 18-20 November 2019 di Hotel Prama Sanur Denpasar. Keterlibatan Kota Denpasar menjadi momen penting untuk turut serta berkontribusi menghadapi perubahan iklim dunia.

Dalam sambutan Walikota Denpasar yang dibacakan oleh Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, Kota Denpasar baru saja resmi bergabung sebagai anggota City Net Tingkat Asia Pasific tanggal 7 November  2019 di Lalitpur Nepal, bertepatan dengan Penyelenggaraan 38th Executive Committee Meeting. Dengan demikian, Denpasar memiliki hubungan yang erat dengan kota-kota anggota City Net Asia Pasific untuk dapat terus melakukan penjajakan kerjasama sebagai bentuk kerjasama persahabatan dan dapat berbagi pengalaman.

“Selain itu, bertukar gagasan dalam menerapkan strategi inovatif menjadi hal penting untuk mencapai kota berkelanjutan, menjadikan kota yang lebih hijau lingkungan, kota yang lebih cerdas dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan memperkuatnya di masa depan untuk generasi berikutnya,” ujarnya.

Dikatakan, perubahan dunia baik karena iklim ‘climate change’ maupun oleh perdagangan, pariwisata, transportasi dan teknologi, diperlukan spirit globalisasi, dalam mengimplementasikan agenda global yaitu pembangunan berkelanjutan. Agenda global tersebut diwujudkan dalam strategi inovatif pada setiap manajemen perkotaan secara berkelanjutan. Karena itu, masyarakat wajib kreatif dan kritis berhadapan dengan perubahan. “Upaya Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh komponen masyarakat berupaya untuk berkolaborasi dari kota ke kota (city to city) untuk berpeluang mengembangkan langkah-langkah inovatif dan menerapkan kebijakan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Jaya Negara berharap, pertemuan ini bisa menemukan strategi inovatif dalam mencapai kota berkelanjutan atas dampak perubahan global serta ketangguhan untuk menjadikannya sebagai kota yang lebih hijau dan lebih cerdas. “Harapan kami pertemuan ini juga bisa menjadi pembelajaran dalam mengelola iklim di Kota Denpasar. Karena kita di Denpasar juga perlu bagaimana menata lingkungan. Pada intinya ada manfaat yang kita dapatkan dari pertemuan ini,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Sekretaris Jenderal City Net Asia Pasifik, Aisa Tobing, mengatakan, aksi-aksi penataan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim harus dimulai dari tingkat lokal (kota) untuk mempercepat aksi-aksi global. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang beradaptasi dengan perubahan iklim. “Pertemuan ini mencoba melihat aksi-aksi lokal (kota), supaya mendapat prototype project yang benar-benar berusaha mengatasi perubahan-perubahan iklim yang sudah dirumuskan,” katanya.

City Net memiliki anggota sekitar 150, terdiri dari 99 kota di Asia Pasifik, serta bussines, akademisi, dan lain-lain. Khusus untuk acara ‘The Climate Leadership Program Workshop Phase III bertema For a Better, Greener and Smarter City Toward Resilient and Sustainable City’ Tahun 2019 dikuti oleh negara Malaysia, India, Bangladesh, Srilanka, Korea dan Filipina. “Prototype project yang ditampilkan besok (hari ini, red), yang benar-benar layak menjadi solusi perubahan iklim, akan kita sebarkan supaya mendapat financial support untuk pelaksanannya,” pungkas Aisa Tobing. *ind

Komentar