nusabali

4 Partai Sepakat Keroyok PDIP di Pilkada Jembrana

  • www.nusabali.com-4-partai-sepakat-keroyok-pdip-di-pilkada-jembrana

Tiga (3) parpol parlemen yakni Golkar, Gerindra, dan Demokrat sepakat membangun koaliasi untuk keroyok PDIP di Pilkada Jembrana 2020.

NEGARA, NusaBali

Salah satu parpol non parlemen, NasDem, juga ikut dalam barisan mereka. Kesepakatan untuk berkoalisi hadapi PDIP dalam Pilkada Jembrana 2020 tersebut tercetus setelah pimpinan empat parpol ini bertemu khusus di sela acara peringatan HUT Partai Golkar, di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Jembrana, Minggu (17/11) sore. Pertemuan terutup sore itu dihadiri Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana I Made Suardana, Ketua DPC Gerindra Jembrana I Kade Darma Susila, Ketua DPC Demokrat Jembrana I Wayan Wardana, Ketua DPD NasDem Jemrbana I Made Dwi Masti. Selain itu, para sekretaris keempat parpol juga dihadirkan.

Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Made Suardana, mengatakan pertemuan lintas parpol yang digagasnya ini merupakan langkah awal dalam rencana membangun koaliasi untuk Pilkada Jembrana 2020. Dari hasil pertemuan kemarin, keempat parpol sepakat berkoalisi.

“Kami memang harus bersatu. Perjalan ini sebenarnya sudah kami awali dari dulu, tapi baru skarang bisa duduk bersama. Ini awal menentukan koaliasi permanen,” ujar Suardana seusai pertemuan lintas parpol kemarin sore.

Sebelum menyepakati bentuk koaliasi, kata Suardana, kubu Gerindra, Demokrat, dan NasDem juga sepakat melakukan komunikasi lebih lanjut dengan parpol-parpol parlemen non PDIP lainnya, seperti PKB, Hanura, dan PPP.

“Dalam petemuan tadi (kemarin), kami memiliki pemikiran yang sama. Kami ingin perubahan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat Jembrana. Untuk partai lain, kami tetap koordinasi dan nanti akan ajak duduk bersama,” tandas Suardana yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Jemrbana.

Golkar harus bergandengan dengan parpol lainya agar bisa mengusung paket calon di Pilkada Jembrana 2020. Pasalnya, berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar hanya memiliki 6 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 17,14 persen dari total 35 kursi parlemen. Golkar masih kekurangan 1 kursi atau 2,86 persen suara parlemen untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen guna usung paket calon ke Pilkada Jembrana 2020.

Dari total 7 parpol parlemen hasil Pileg 2019, hanya PDIP yang memenuhi syarat mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Jembrana 2020. PDIP mendominasi 18 kuri dari total 35 kursi DPRD Jembrana atau kuasai 51,43 persen suara parlemen. PDIP digadang-gadang akan usung pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa ke Pilkada Jembrana 2020.

Sementara, Gerindra berada di posisi ketiga hasil Pileg 2019 dengan perolehan 4 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 11,43 persen suara parlemen. Disusul kemudian Demokrat (dengan 3 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 8,57 persen suara parlemen), PKB (dengan 2 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 5,71 persen suara parlemen), Hanura (dengan 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 2,86 persen suara parlemen), dan PPP (dengan 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 2,86 persen suara parlemen). Sebaliknya, NasDem gagal meluncurkan wakilnya ke kursi parlemen.

Lantas, siapa yang akan usung Golkar-Gerindra-Demokrat-NasDem di Pilkada Jembrana 2020? Menurut Suardana, sejauh ini masalah calon belum dibahas. Namun, khusus Golkar dan Gerindra sedang melakukan penjaringan calon di internal partai masing-masing. Demokrat juga akan menyusul lakukan penjaringan internal.

“Nanti calon yang dikeluarkan masing-masing internal partai bakal disurvei dan dilakukan penjaringan melalui tim koaliasi. Kami akan kawal bersama-sama, mulai dari penjaringan, pendaftaran calon ke KPU, sampai pemilihan,” tegas Suardana.

Sementara, Ketua DPC Gerindra Jembrana, Kade Darma Susila, menyatakan dalam pertemuan lintas parpol kemarin sore intinya menampung aspirasi masyarakat, bagaimana Pemkab Jembrana yang dinilai sudah berjalan cukup baik, agar dapat berjalan lebih baik lagi ke depannya. Aspirasi dari parpol-parpol di luar PDIP dapat bersama-sama menyiapkan wadah untuk Pilkada Jembrana 2020.

“Kami parpol membuat wadah, agar aspirasi masyarakat tertampung. Nanti akan kami undang partai-partai lain, membicarakan bagaimana menuju Jembrana lebih baik lagi ke depannya. Untuk calon, nanti akan kami serahkan ke masyrakat. Yang pasti, tidak ada ego sektoral. Siapa figur yang terbaik, itu yang akan kami usung sebagai Calon Bupati (Cabup),” tegas Darma Susila yang juga anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali Dapil Jembrana.

Sedangkan Ketua DPC Demokrat Jembrana, I Wayan Wardana, mengakui pihaknya belum dapat memastikan apakah sepakat berkoaliasi. Tetapi, Demokrat sependapat dengan Golkar, Gerindra, dan NasDem untuk melanjutkan komunikasi dengan partai-partai lainnya, sebelum menyekapati membentuk koaliasi.

“Sebarnnya, saya diundang dalam rangka HUT Golkar. Kebetulan Pak Ketua DPD II Golkar Jembrana meluangkan waktu berkumpul. Tidak salah berbicara ke arah Pilkada 2020, karena kemarin kita juga berkoaliasi di Pilgub Bali 2018. Tetapi, saya sendiri belum dapat koordinasi ke DPD Demokrat Bali dan ke PAC Demokrat di masing-masing kecamatan,” jelas Wardana yang kini anggota Fraksi Demokrat DPRD Jembrana dari Dapil Kecamatan Melaya.

Sebaliknya, Ketua DPD NasDem Jembrana, Made Dwi Masti, mengatakan memiliki 5 persen suara hasil Pileg 2019, meskipun gagal lolos ke DPRD Jembrana 2019-2024. Modal 5 persen suara itu sudah dibahas dan DPW NasDem Bali memberikan mandat ikut menentukan sikap di Pilkada Jembrana 2020.

“Berdasarkan hasil musyawah pengurus, diharapkan membentuk koaliasi. Kita berharap partai yang belum datang segera ikut bergabung. Harapan kami, koaliasi besar ini sudah terbentuk sebelum tahun baru 2020. Mari bersama-sama berpikir, demokrasi akan berjalan lebih baik, apabila ada perimbangan. Pemerintahan yang sekarang sudah baik, bagaimana kita sama-sama berpikir untuk lebih baik lagi,” ujar Dwi Masti. *ode

Komentar