nusabali

Tumpek Wayang, Ratusan Umat Ikuti Pabayuhan Massal

  • www.nusabali.com-tumpek-wayang-ratusan-umat-ikuti-pabayuhan-massal

Bertepatan dengan rahina Tumpek Wayang, Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (16/11), ratusan umat Hindu mengikuti upacara pabayuhan massal di GOR Pekutatan, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Selain pabayuhan sapuh leger yang diikuti umat Hindu yang lahir pada wuku Wayang, dalam upacara pabayuhan massal yang digelar Yayasan Dharma Wicaksana ini juga digelar berbagai upacara pabayuhan lainnya, di antaranya pabayuhan sanan empeg, pabayuhan pancoran apit batu, hingga pabayuhan apit bulakan.

Selain upacara pabayuhan massal, pada Sukra Wage Wayang, Jumat (15/11) Yayasan Dharma Wicaksana juga menggelar upacara menek kelih, mapetik, dan matatah massal di GOR Pekutatan. Total peserta yang mengikuti rangkaian upacara kolektif selama dua hari ini sebanyak 496 orang. “Yang ikut upacara menek kelih, mapetik, dan matatah, Jumat kemarin ada 196 peserta. Sedangkan upacara pabayuhan hari ini diikuti total 299 peserta,” ujar Bendahara Yayasan Dharma Wicaksana, drh I Wayan Widarsa.

Secara rinci, 299 peserta yang mengikuti upacara pabayuhan massal kemarin itu diantaranya terdiri dari 208 peserta mabayuh sapuh leger, 47 peserta mabayuh sanan empeg, 24 peserta mabayuh sapit batu, dan 20 mabayuh apit bulakan.

Pabayuhan sapu leger merupakan upacara penyucian bagi umat Hindu yang lahir pada wuku Wayang. Pabayuhan sanan empeg merupakan upacara penyucian bagi umat yang kakak dan adiknya telah meninggal dunia. Sedangkan upacara pabayuhan pancoran apit batu adalah upacara penyucian bagi umat laki-laki yang diapit kakak dan adik perempuan, dan pabayuhan apit bulakan adalah upacara penyucian bagi umat perempuan yang diapit kakak dan adik laki-laki.

Widarsa menjelaskan, Yayasan Dharma Wicaksana yang menggelar upacara kolektif ini merupakan salah satu yayasan yang sebelumnya dibentuk oleh para Bendesa Adat se-Kecamatan Pekutatan. Meski hanya ada di Kecamatan Pekutatan, namun untuk peserta upacara kolektif ini dibuka untuk umum. Di mana untuk mengikuti upacara ini, para umat yang dari Kecamatan Pekutatan hanya dipungut biaya Rp 200.000 per peserta. Sedangkan yang luar Kecamatan Pekutatan dipungut biaya Rp 300.000 per peserta. “Punia yang kami pungut nilainya sama untuk semua tingkatan upacara yang akan diikuti,” ucap Widarsa yang juga Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana ini.

Sementara Ketua Yayasan Dharma Wicaksana, I Komang Wikadana, menjelaskan, Yayasan Dharma Wicaksana yang memilki tujuan meringankan beban umat, ini juga rutin menggelar kegiatan serupa setiap tahun. Begitu juga lingkup upacaranya dibuka selebar-lebarnya. Selain upacara kolektif, yayasannya yang juga menjadi perhimpunan jajaran adat se-Kecamatan Pekutatan ini juga rutin menggelar berbagai kegiatan menyangkut umat. Seperti pada bulan Juli lalu, digelar Dharma Santi Penyepian bersama jajaran adat se-Kecamatan Pekutatan, dengan menhadirkan narasumber, Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda.

Untuk diketahui, upacara pabayuhan massal Jumat kemarin, berlangsung mulai pagi hingga sore sekitar pukul 16.00 Wita. Upacara pabayuhan teresbut, dipuput 5 sulinggih. Diantaranya, Ida Sri Mpu Nabe Baksara dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Dharma Santika dari Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Ida Bhagawan dari Lelateng, Kecamatan Negara, Ida Peranda dari Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dan Ida Dalang Samirana dari Bedugul, Tabanan. *ode

Komentar