Putu Christiani Atasi Pemain China
Pebulututangkis Bali Putu Christiani taklukkan pemain China Li Tongtong 21-17 dan 21-19, pada kelas SU5 Kejuaraan Bulutangkis Japan Open.
JAKARTA, NusaBali
Menurut Putu Christiani, Li Tongtong adalah salah satu lawan terkuat. Sebab, dia pelapis dari juara Asian Para Games 2018 Qiuxia Yang. Putu Christiani pun sangat bersyukur mengalahkan Li Tongtong.
"Saya menang dari atlet China karena termotivasi ingin memberikan hadiah ulang tahun ke 67 kepada ibu saya," ujar Putu Christiani, Jumat (15/11).
Putu Christiani pun langsung menghubungi orangtuanya mengabari kemenangannya itu, sekaligus ingin mengetahui kondisi ibunda. Sebab pada Kamis (14/11) malam terjadi gempa di Buleleng. Namun kedua rangtua Putu Christiani baik-baik saja.
"Gempa terjadi di Seririt. Sedangkan orangtua saya tinggal di kota Singaraja. Ketika saya hubungi mereka menyatakan tidak merasakan gempa," kata anak pasangan Ketut Sandi dan Wayan Setuti ini.
Selain itu, kemenangan Putu Christiani itu berkat mengikuti saran pelatih agar tidak menunggu bola. Melainkan aktif menjeput bola dan meletakannya di posisi yang tidak mudah dijangkau lawan. Lalu banyak melakukan pukulan di depan net.
"Saya juga kerap melakukan cop saat mendapat bola matang. Ini merupakan pertandingan terakhir saya di fase group C sehingga saya setidaknya harus bisa memetik kemenangan," kata Putu Christiani.
Meski mengalahkan pemain China, tak lantas membuat Putu Christiani lolos ke babak selanjutnya. Putu hanya menempati posisi ketiga dari empat pebulutangkis di grup C. Sedangkan posisi pertama ditempati pebulungkis Denmark, Catherine Rosengren, yang mengalahkan Putu, 7-21 12-21, pada Kamis (14/11). Posisi kedua ditempati pebukutangkis Jepang Kaede Kameyama dan juru kunci Li Tongtong.
"Yang maju ke babak berikutnya pemain Denmark dan Jepang. Meski tidak lolos, setidaknya saya berhasil mendapat satu kemenangan di penyisihan group," papar Putu Christiani. *k22
"Saya menang dari atlet China karena termotivasi ingin memberikan hadiah ulang tahun ke 67 kepada ibu saya," ujar Putu Christiani, Jumat (15/11).
Putu Christiani pun langsung menghubungi orangtuanya mengabari kemenangannya itu, sekaligus ingin mengetahui kondisi ibunda. Sebab pada Kamis (14/11) malam terjadi gempa di Buleleng. Namun kedua rangtua Putu Christiani baik-baik saja.
"Gempa terjadi di Seririt. Sedangkan orangtua saya tinggal di kota Singaraja. Ketika saya hubungi mereka menyatakan tidak merasakan gempa," kata anak pasangan Ketut Sandi dan Wayan Setuti ini.
Selain itu, kemenangan Putu Christiani itu berkat mengikuti saran pelatih agar tidak menunggu bola. Melainkan aktif menjeput bola dan meletakannya di posisi yang tidak mudah dijangkau lawan. Lalu banyak melakukan pukulan di depan net.
"Saya juga kerap melakukan cop saat mendapat bola matang. Ini merupakan pertandingan terakhir saya di fase group C sehingga saya setidaknya harus bisa memetik kemenangan," kata Putu Christiani.
Meski mengalahkan pemain China, tak lantas membuat Putu Christiani lolos ke babak selanjutnya. Putu hanya menempati posisi ketiga dari empat pebulutangkis di grup C. Sedangkan posisi pertama ditempati pebulungkis Denmark, Catherine Rosengren, yang mengalahkan Putu, 7-21 12-21, pada Kamis (14/11). Posisi kedua ditempati pebukutangkis Jepang Kaede Kameyama dan juru kunci Li Tongtong.
"Yang maju ke babak berikutnya pemain Denmark dan Jepang. Meski tidak lolos, setidaknya saya berhasil mendapat satu kemenangan di penyisihan group," papar Putu Christiani. *k22
1
Komentar