nusabali

Kakak-Adik Diduga Perakit Bom Medan Diamankan

  • www.nusabali.com-kakak-adik-diduga-perakit-bom-medan-diamankan

Polisi mengamankan dua kakak beradik, A dan F di Jalan Tambak, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan.

JAKARTA, NusaBali

Polisi menduga kuat keduanya terhubung dengan jaringan pelaku ledakan di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11). Kabar penangkapan yang dilakukan polisi pada Kamis (14/11) itu dibenarkan oleh orang tua A dan F, RA (52). RA menyebut keduanya memang dalam pencarian polisi. RA sebelumnya telah menasihati kedua anaknya untuk tidak kabur.

"Jadi saya bawa ke rumah kapling. Kemudian ada datang tim dari Polda. Saya bilang, jangan lari. Kalau lari, kapan pun pasti dicari. Saya juga tak tahu masalahnya apa," ujarnya, Jumat (15/11) seperti yang dilansir cnnindonesia.

Informasi yang diperoleh, A dan F merupakan rekan dari RMN, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11). A dan F diduga merakit bom di sebuah gubuk yang terletak di tengah tambak kepiting dan udang di Jalan Tambak.

Gubuk itu terbuat dari tepas dan papan dan berada di ujung kampung. Menuju gubuk itu, harus melewati jalan kecil. Namun polisi melarang wartawan dan warga mendekati gubuk tersebut.

Diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Kejadian ini melukai enam anggota polisi, serta menewaskan seorang pria yang diduga pelaku.

Ledakan terjadi di dekat kantin Polrestabes dan tempat pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Saat itu warga sedang ramai mengurus SKCK sebagai persyaratan seleksi CPNS 2019 yang baru saja dibuka kemarin.

Enam orang korban mengalami luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu PHL, dan satu masyarakat. Keenam korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sumatera Utara.

Sampai saat ini Kepolisian telah menangkap 19 orang terduga teroris pascabom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara.

"Penanganan teroris waktu dua hari lalu di Polrestabes Medan, kemudian dari pengembangan kasus tersebut sudah ada kurang lebih 19 orang yang kita tangkap," kata Kapolri Jenderal Idham Azis kepada wartawan seusai memimpin upacara pengukuhan perubahan tipe Polda Sulawesi Tengah dari tipe B menjadi tipe A di Palu, Jumat (15/11).

Idham mengatakan, para terduga teroris itu dari jaringan Sumatera Utara, Riau, Ambon, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Kita terus bekerja keras untuk membuka jaringan siapa sebenarnya pelaku, karena pelaku ini sekaligus sebenarnya adalah korban," katanya seperti dilansir tempo.

Mantan Kapolda Sulteng ini mengatakan polisi masih terus mendalami dan mempelajari jaringan tersebut. Adapun perkembangannya, Idham mengatakan masih menunggu informasi dari tim Densus 88.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan pascakejadian bom bunuh diri di Polrestabes Medan, polisi meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan berdasarkan prosedur standar operasi yang ditetapkan Polri. *

Komentar