nusabali

Tiket Objek Naik, Tirta Empul Tetap Ramai

  • www.nusabali.com-tiket-objek-naik-tirta-empul-tetap-ramai

Kunjungan di objek lain justru stagnan, bahkan jumlahnya masih jauh jika dibandingkan kunjungan di bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

GIANYAR, NusaBali

Meski harga tiket naik, Daya Tarik Wisata (DTW) Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar,  tetap ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dinas Pariwisata Gianyar mencatat hingga September 2019, jumlah kunjungan mencapai 772.289 orang.  Jumlah ini tertdiri dari wisatawan asing dewasa 649.172 orang, anak-anak 25.514 orang. Pengunjung domestik dewasa 90.042 orang dan anak-anak 7.561 orang.

Kenaikan tiket objek tersebut sesuai Peraturan Bupati Gianyar Nomor 129 Tahun 2018 tentang Peninjauan Tarif Retribusi, Tempat Rekreasi dan Olah Raga. Daya tarik wisata Tirta Empul, Goa Gajah, dan Gunung Kawi Tampaksiring, tiket masuknya untuk dewasa asing Rp 50.000 per orang dari sebelumnya Rp 30.000 dan dewasa domestik Rp 30.000 per orang dari sebelumnya Rp 20.000.

Sedangkan anak-anak asing Rp 25.000 dari sebelumnya Rp 15.000, dan anak-anak domestik Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 7.500.

Jumlah kunjungan pada September 2019 mencapai 772.289 orang tersebut mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 767.418 orang. Jumlah ini terdiri dari pengunjung asing dewasa 611.397 orang dan anak-anak 20.195 orang. Pengunjung domestik dewasa 118.528 orang dan anak-anak 17.298 orang.

Kepala Disparda Gianyar AA Gde Putrawan mengatakan sesuai data memang tingkat kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Tirta Empul terus meningkat setiap tahunnya. Ditegaskan kenaikan tarif tiket masuk memang tidak mempengaruhi niat wisatawan mendatangi objek wisata mata air itu. “Tidak ada pengaruh terhadap tarif, kunjungan wisatawan tetap meningkat setiap tahunnya, ” katanya, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Agung Putrawan mengakui berdasarkan data itu memang kunjungan sepanjang 2019 ini sudah meningkat signifikan. Peningkatan itu bahkan terjadi setiap bulannya dibandingkan dengan bulan pada tahun sebelumnya. “Seperti memasuki Juli, Agustus dan September 2019, tingkat kunjungan wisatawan sudah di atas 100.000 per bulan," katanya.

Diakui, kondisi ini berbeda dengan objek wisata lainnya selain Tirta Empul. Berdasarkan data, kunjungan di sejumlah objek lain justru stagnan, bahkan jumlahnya masih jauh jika dibandingkan kunjungan di bulan yang sama pada tahun sebelumnya. “Tapi kami tetap optimis target kunjungan tahun ini tetap akan tercapai,“ katanya.

Dari jumlah kunjungan itu, dia terus menghitung pendapatan dari retribusi tiket masuk ke objek wisata. Terhitung, per awal Nopember 2019 diperoleh retribusi Rp 64,9 miliar. “Untuk capaian retribusi, datanya bisa kami cek secara online, jadi ini diupdate setiap hari," katanya. Jelas Putrawan, capaian Rp 64,9 miliar itu sudah menyentuh 81 persen dari target Rp 80 miliar dari retribusi objek wisata untuk tahun ini. Dia mengaku optimis target retribusi sampai Rp 80 miliar bisa terpenuhi sebelum akhir tahun ini. Untuk memenuhi target tersebut pihaknnya masih kekurangan sekitar Rp 15 miliar. "Kami optimis target terpenuhi, karena menjelang Desember ini biasanya ada lonjakan kunjungan," katanya.

Kata dia, tingginya pencapaian retribusi kunjungan wisata ini tidak terlepas dari kebijakan Pemkab Gianyar yang sudah menaikkan harga tiket retribusi kunjungan ke objek wisata. "Kan wajar naik, ini disesuaikan dengan objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten lain yang sudah lebih dulu naik," katanya.

Sementara itu, untuk harga tiket objek berbeda diterapkan untuk objek wisata Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Alam Sidan, dan Candi Tebing Tegallinggah. Di objek wisata tersebut, harga tiket  per orang dewasa asing Rp 30.000 dan dewasa domestik Rp 20.000. Anak-anak asing Rp 15.000 dan anak-anak domestik Rp 10.000. "Tegallinggah ini objek wisata yang baru diresmikan beberapa bulan lalu, ini sudah mulai ada pengunjung," imbuhnya. *nvi

Komentar