nusabali

Pensiunan Dispenda Ditemukan Tak Bernyawa di Sawah

  • www.nusabali.com-pensiunan-dispenda-ditemukan-tak-bernyawa-di-sawah

Keluarga sebut korban punya riwayat sakit jantung dan stroke.

SINGARAJA, NusaBali
Warga Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng Kamis (14/11/2019) pukul 13.00 WITA dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat di lahan persawahan. Mayat laki-laki paruh baya itu teridentifikasi I Gusti Made Mangku, 62, warga Jalan Bisma Barat, kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Diduga korban yang pensiunan pegawai Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) mengembuskan nafas terakhir setelah mengalami serangan jantung.

Peristiwa duka itu pertamakali diketahui oleh Gusti Nyoman Mandiasa, 61, warga Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang masih kerabat korban. Saat itu saksi Gusti Madiasa hendak memberi makan sapi yang kandangnya ada di dekat ditemukannya korban, sekitar pukul 13.00 WITA.

Namun saat akan berjalan menuju sawah melewati jalan di setra Desa Pakraman Beratan, saksi melihat sepeda gayung korban di sekitar setra. Namun saat tiba di kandang sapi, saksi tidak menemukan korban dan memutuskan untuk mencarinya di sekitaran sawah sakapan milik Luh Gelgel.

Baru saja saksi Gusti Mandiasa mencari, korban sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi tengadah, kepala di timur kaki membujur ke arah barat menggunakan celana pendek hitam dan baju kaos warna putih. Saksi yang melihat kondisi itu langsung menghubungi keluarga besar. Jenazah korban akhirnya dijemput keluarga menggunakan ambulans PMI dan langsung dibawa ke rumah duka di Gang II No 3, Banjar Penataran Kelurahan Kendran, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Menurut sepupu korban, Gusti Putu Kaler yang ditemui di rumah duka mengatakan, korban Gusti Made Mangku memang sudah sejak lama memiliki riwayat sakit kronis. Bahkan sebelum pensiun di usia 56 tahun korban sempat mengalami stroke dan penyakit jantung. “Memang sudah lama sakitnya, ada sepuluh tahunan, pernah stroke juga dan jantung,” ucap Gusti Putu Kaler.

Saat kejadian, korban disebut keluar dari rumah menunggangi sepeda gayungnya menuju sawah. Korban memang kerap kali jalan-jalan keluar rumah. “Katanya tadi dilihat warga jam sembilan sudah di sana nyabit rumput, biasanya bapaknya yang umur  90 tahun yang nyabit rumput, tadi tumben dia,” imbuh Gusti Putu Kaler.

Keluarga besar korban mengaku sudah menerima dan mengikhlaskan kepergian korban, meski istri dan beberapa kerabatnya shock menerima kabar duka yang datang tiba-tiba.  Kepergian korban untuk selamanya disebut tak meninggalkan pertanda ataupun firasat buruk. Keluarga saat ini tengah merembugkan rencana jadwal upacara penguburan atau pengabenan korban.

Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi terpisah mengatakan dari hasil pemeriksaan luar tim medis Puskesmas Sukasada I, memang tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Meski mayat korban saat ditemukan sudah dalam kondisi lebam membiru yang diduga meninggal 2-3 jam sebelum ditemukan. Selain juga luka lecet melepuh yang diduga terjadi karena terik matahari yang sangat panas. Namun pada siku tangan kanan ditemukan darah segar yang memperkirakan korban terjatuh sebelum meninggal dunia.

“Dari pemeriksaan medis memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari pihak keluarga juga menyatakan korban ada riwayat sakit jantung,” ucap Iptu Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno.*k23

Komentar