nusabali

Mardjana Batal Tarung di Pilkada Bangli

  • www.nusabali.com-mardjana-batal-tarung-di-pilkada-bangli

Mardjana membantah batal maju karena sulitnya mendapatkan ‘kendaraan’ politik yang bakal mengusungnya.

DENPASAR, NusaBali

Mantan Dirut PT Pos Indonesia Dr I Ketut Mardjana, 68, yang sempat digadang-gadang maju dalam Pilkada Bangli 2020 ternyata batal bertarung. Mardjana mengaku akan lebih memfokuskan diri ngayah untuk krama Bangli dan pasemetonan karena saat ini sebagai Ketua Umum Pasemetonan Catur Sanak Bali Mula Pusat.

Mardjana yang menggelar keterangan pers di Denpasar, Kamis (14/11) kemarin mengatakan, sebenarnya dirinya sudah banyak sosialiasi bersama relawan dan tokoh-tokoh masyarakat di Bangli.

Namun desakan pasemetonan dan beberapa kolega justru meminta dirinya tidak berlaga di Pilkada Bangli 2020. "Saya pastikan tidak maju untuk Pilkada Bangli. Saya sudah turun konsolidasi dengan tim dan relawan dengan panglingsir dan senior. Saya sudah berusaha untuk bisa mengabdi kepada Kabupaten Bangli. Tapi pasemetonan Catur Sanak Bali Mula meminta saya lebih fokus untuk pasemetonan. Ini adalah permintaan niskala, titah suci pasemetonan," tegas pengusaha asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.

Mardjana menambahkan dirinya tidak maju di Pilkada Bangli juga atas permintaan sahabatnya yakni Ida Bagus Kade Perdana yang merupakan mantan Dirut Bank Sinar dan Ketua BANI Bali. "Saya diminta ngayah di Bangli dengan tidak harus menjadi Bupati," ujarnya.

Selain itu, Ketua BPD PHRI Bali yang juga Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace juga meminta Mardjana lebih fokus mengurus pariwisata. Apalagi Mardjana adalah Ketua BPC PHRI Bangli. "Saya menerima saran dan permintaan beliau-beliau sebagai sahabat dan kolega saya. Saya akan tetap mengabdi untuk bisa berbuat untuk kemajuan Bangli. Saya tidak takut maju atau tidak punya kendaraan. Strategi politik itu ada silent ada show of force. Saya akhirnya putuskan tidak maju. Saya tak kemana-mana tetapi saya ada dimana-mana," ujar Ketua Umum Catur Sanak Bali Mula Provinsi Bali 2017-2022 ini didampingi para tokoh, relawan dan pasemetonan.

Mardjana membantah kalau dirinya batal maju karena sulitnya mendapatkan kendaraan. "Kalau saya mau, peluang dapat kendaraan sangat besar. Bukan karena susahnya dapat kendaraan kok. Orang ini tugas suci pasemetonan, murni karena saya iklas ngayah," tegas bos Toya Devasya Natural Hotspring di Kintamani, Bangli ini.

Ketika nanti ada pinangan dari partai? "Oh saya sudah komitmen tidak bakal maju. Bagaimanapun nanti tetap saya akan ngayah dan berbuat untuk Bali dan Kabupaten Bangli. Ngayah itu kan tidak harus jadi bupati," tegas pria kelahiran 15 Maret 1951 ini.

Sementara itu, Ketua Mandia, Penyatuan (Sekjen) Catur Sanak Bali Mula Pusat yang mendampingi Mardjana  kemarin mengatakan, Marjana sudah tidak bisa diutak-atik lagi untuk didorong maju dalam Pilkada Bangli 2020. "Pasemetonan sudah mengunci, bahkan sudah paruman Pasemetonan Catur Sanak Bali Mula meminta supaya Pak Mardjana fokus memajukan Pasemetonan supaya makin maju sumber dayanya, maju ekonominya sehingga bisa berkontribusi untuk Bali dan Kabupaten Bangli," ujar anggota Fraksi PDIP DPRD Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini.

Politisi PDIP asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan Klungkung ini mengatakan, selain pasemetonan, para sulinggih di Bangli juga meminta agar Mardjana tidak ikut bertarung berebut kursi kekuasaan di gumi sejuk tersebut. "Mardjana dinilai lebih tepat membangun masyarakat Bali Mula yang masih harus diurus, karena kondisi ekonomi, kondisi sumber daya manusia. Beliau ini meminta mendirikan PT Bali Mula Amerta untuk kebangkitan Bali Mula. Kami tidak bermaksud membangkitkan dan mengkotak-kotakkan diri. Tetapi beliau akan membesarkan pariwisata Bangli dan lestarikan kearifan lokal Bali," tegas Mandia. *nat

Komentar