nusabali

Komisi IV Urunan Bantu Tim Peneliti Muda SMAN 7 Denpasar

5 Tim SMAN 7 Denpasar Ikuti AIGC di Singapura

  • www.nusabali.com-komisi-iv-urunan-bantu-tim-peneliti-muda-sman-7-denpasar

Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi masalah pendidikan) ikut urunan untuk membantu 5 tim peneliti muda SMAN 7 Denpasar, yang akan berlaga dalam lomba karya ilmiah ‘The Advanced Innovation Global Competition (AIGC)’ di Nanyang Technological University Singapore, 14-20 November 2019.

DENPASAR, NusaBali

Aksi urunan dilakukan saat rombongan SMAN 7 Denpasar beraudiensi di Ruang Baleg Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (13/11) pagi. Rombongan SMAN 7 Denpasar yang audiensi kemarin dipimpin Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas, I Nyoman Sedana, didampingi guru bidang studi Kimia Ni Kadek Manik Suriti.

Puluhan siswa didominasi perempuan SMAN 7 Denpasar yang akan berlaga ke ajang AIGC di Singapura nanti juga ikut hadir dalam audiensi kemarin. Mereka diterima langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta (dari Fraksi PDIP Dapil Denpasar) dan anggotanya, I Gusti Ayu Aries Sujati (dari Fraksi PDIP Dapil Buleleng).

Terungkap, SMAN 7 Denpasar menerjunkan 5 tim dalam ajang AIGC di Singapura nanti. Tim I beranggotakan 5 siswa, membawakan hasil penelitian bertajuk ‘Puding Dari Bunga Cengkeh dan Daun Basil sebagai Makanan yang Dapat Mengobati Tifus’. Tim II beranggotakan 5 siswa, membawakan penelitian bertajuk ‘Permen Anthelmintic dari Kombinasi Petai Cina dengan Anggur Hijau’.

Tim III beranggotakan 5 siswa, membawakan hasil penelitian berjudul ‘Kompres Alternatif Penurun Panas dari Daun Dadap untuk Mengurangi Efek Jangka Panjang Pengkonsumsian Obat Kimia’. Tim IV beranggotakan 5 siswa, membawakan hasil penelitian berjudul ‘Produksi Biotanol dari Daun Kelapa Limbah Canang Sari’. Sedangkan Tim V beranggotakan 5 siswa, membawakan hasil penelitian berjudul ‘Al-ternatif Kopi Hijau dari Biji Mangga Madu dan Daging Buah Mahkota Dewa’.

Menurut Wakasek Nyoman Sedana, sebelum tampil ke ajang lomba karya ilmiah AIGC di Singapura, para siswa SMAN 7 Denpasar sempat ikut kompetisi penelitian tingkat internasional di Malaysia dan Korea Selatan. Saat itu, tidak ada alokasi anggaran dari pemerintah.

Untuk ajang lomba karya ilmiah AIGC di Singapura kali ini pun, 5 tim dari SMAN 7 Denpasar tidak mendapat anggaran pemerintah. Biaya yang diperlukan mencapai total Rp 149 juta. Uang sebesar itu termasuk untuk membeli tiket pesawat pulang pergi, biaya makan sehari-hari, dan keperluan lainnya.

“Ketika ikut lomba karya ilmiah di Malaysia dan Korea Selatan, kami pihak sekolah tidak pernah mendampingi anak-anak. Mereka selama ini berangkat dengan kemandirian, atas dukungan orangtua juga. Mereka juga tidak didampingi pihak sekolah. Tapi, karena sekarang ada 5 tim yang berlaga di Singapura, pihak sekolah akan dampingi mereka,” ujar Nyoman Sedana.

Sementara itu, Komisi IV DPRD Bali mengusulkan ke depannya Pemprov Bali supaya mengalokasikan anggaran buat siswa atau sekolah yang ‘bertarung’ ilmu di luar negeri. “Saya miris mendengar dari cerita anak-anak SMAN 7 Denpasar ini, mereka berangkat dengan dana mandiri. Tinggalnya di Singapura menyewa asrama. Mereka ini mengharumkan nama bangsa dan negara lho,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Bali, IGP Budiarta alias Gung De.

Gung De membeberkan, pada 2020 mendatang Komisi IV DPRD Bali akan usulkan supaya diposting anggaran untuk kepentingan siswa berprestasi di bidang karya ilmiah dan sejenisnya. Khusus untuk bantu meringankan beban anak-anak SMAN 7 Denpasar yang akan bertarung ke Singapura, Komisi IV DPRD Bali berinisiatif ikut urunan.

Dari urunan 13 anggota Komisi IV DPRD Bali, terhimpun dana Rp 2,5 juta yang sudah langsung diserahkan kepada rombongan SMAN 7 Denpasar, Rabu kemarin. Komisi IV juga berencana akan mengusahakan tambahan dana dari para anggota DPRD Bali. “Kita akan usahakan dapat anggaran yang merupakan sumbangan sukarela teman-teman di DPRD Bali,” tandas politisi PDIP asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Bali IGA Aries Sujati memberikan tips-tips khusus bagi anak-anak SMAN 7 Denpasar untuk bisa melaksanakan kegiatan di Singapura. Masalahnya, biaya hidup di Singapura sangat mahal.

“Kalau kalian tinggal di asrama mahasiswa, bisa siasati dengan membawa magic com (alat menanak nasi). Nanti lauknya bisa beli yang murah-murah di Singapura. Kalian tetap harus semangat, saya yakin dari perjuangan ini kalian akan jadi orang sukses,” ujar politisi PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang notabene istri dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ini.

Aries Sujati juga menyarankan siswa SMAN 7 Denpasar tidak banyak membawa barang. Mereka pun mesti memahami peraturan negara Singapura yang ketat. “Jaga nama baik sekolah, jaga nama baik negara dan bangsa. Kami dari Komisi IV DPRD Bali akan menyampaikan di lembaga bahwa anak-anak perlu mendapatkan dukungan. Ke depan, kita perjuangkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan seperti ini,” ujar Aries Sujati. *nat

Komentar