nusabali

Bupati Resmikan Museum Sang Hyang Dedari

  • www.nusabali.com-bupati-resmikan-museum-sang-hyang-dedari

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri meresmukan Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha di Banjar/Desa Adat Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem pada Purnama Kalima, Anggara Umanis Wayang, Selasa (12/11).

AMLAPURA, NusaBali

Acara diawali melaspas bangunan museum dipuput Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Geria Taman Keniten, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat. Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha ini nantinya dijadikan ikon museum di Karangasem. Pemkab Karangasem berobsesi mendirikan 1.000 museum.

Bendesa Adat Geriana Kauh I Nyoman Subrata memaparkan, pendirian Museum Sang Hyang Dedari Giri Amertha berawal dari adanya rombongan mahasiswa Universitas Indonesia dipimpin dosen Dr Saraswati Dewi melakukan penelitian Tari Sang Hyang Dedari yang nyaris punah. Penelitia itu pada tahun 2016. Saat itu tari Sang Hyang Dedari hanya masih bertahan di Desa Adat Geriana Kauh. Saraswati Dewi pun menawarkan untuk mendirikan museum Sang Hyang Dedari, tujuannya untuk melestarikan tari Sang Hyang Dedari.

Tawaran itu dirapatkan melalui paruman Desa Adat Geriana Kauh melibatkan krama 115 KK Krama sepakat mendirikan museum. Lahan yang digunakan milik mantan Bendesa Adat Geriana Kauh I Nengah Likub seluas 8 are. Tanah milik warga diganti milik Desa Adat Geriana Kauh. Museum mulai berdiri tahun 2016, sedangkan tahun 2017 pembangunan sempat terhambat karena ditinggal mengungsi. Pembangunan kembali dilanjutkan pada tahun 2018 dan tahun 2019. Pembangunan musem menghabiskan biaya Rp 300 juta.

Museum dilengkapi patung Sang Hyang Dedari, foto-foto kegiatan penari Sang Hyang Dedari mulai dari berhias, pentas, serta video. Juga dilengkapi alat-alat pertanian tradisional. Filosofinya, Sang Hyang Dedari dipentaskan bertujuan mohon agar panen padi berlimpah. Peresmian museum dihadiri Kadis Kebudayaan Karangasem I Putu Arnawa, Sekretaris Dinas Kebudayaan I Wayan Witrawan, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Adrianus Laurens Gerung  Waworuntu, Camat Selat I Nengah Danu, dan sejumlah penari Sang Hyang Dedari.

Bupati Mas Sumatri menegaskan, tari Sang Hyang Dedari merupakan salah satu dari sembilan warisan budaya dunia tak benda yang ada di Bali dan telah tercatat di UNESCO (The United Nations Educational and Cultural Organization) sejak 2 Desember 2015. “Mesti bangga memiliki tarian masuk warisan dunia. Pementasan tari ini untuk mohon kesuburan. Ini tarian sacral,” jelas Bupati Mas Sumatri. Sementara Kadis kebudayaan I Putu Arnawa mengatakan, museum ini akan dijadikan ikon museum di Karangasem. Museum ini akan didaftarkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Ini baru tahap awal, nanti dilengkapi lagi berkaitan pelestarian tari Sang Hyang Dedari,” kata Putu Arnawa. *k16

Komentar