nusabali

Busungbiu Dilanda Hujan Es Diikuti Puting Beliung

  • www.nusabali.com-busungbiu-dilanda-hujan-es-diikuti-puting-beliung

Fenomena unik terjadi di Banjar Dinas Kelod, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Sabtu (9/11) sekitar pukul 15.15 wita.

SINGARAJA, NusaBali

Sejumlah butiran es seukuran kelereng jatuh dari langit saat hujan mengguyur kawasan Busungbiu. Kejadian langka itu membuat heboh warga setempat yang baru kali pertama menemukan fenomena alam yang unik tersebut. Dampak lainnya, atap rumah warga setempat menjadi korban sapuan angin puting beliung yang datang saat hujan mulai mereda.

Menurut Camat Busungbiu Gede Putra Aryana, dikonfirmasi Sabtu malam kemarin, mengatakan fenomena langka itu terjadi begitu saja tanpa tanda-tanda awal. Butiran es sebesar kelereng turun sekitar lima menit. “Dari laporan warga kami memang sempat terjadi hujan es. Ini fenomena langka, tadi memang turun hujan deras,” ucapnya.

Tak berselang lama setelah hujan mulai mereda, angin puting beliung datang dan menerbangkan atap empat rumah warga Desa Busungbiu. Keempat rumah dimaksud adalah milik Wayan Arsana dan Kadek Ardana, warga Banjar Dinas Kelod, Desa/Kecamatan Busungbiu. Kemudian atap dapur dan kamar mandi rumah Kadek Aridana dan atap rumah Nyoman Suparsa, warga Banjar Dinas Tengah, Desa Busungiu.

“Yang paling parah kerusakannya itu rumah milik Wayan Arsana. Seluruh atapnya diterbangkan angin dan jatuh di lahan sejauh sekitar 15 meter dari lokasi kejadian. Tiga rumah lainnya kerusakannya ringan. Tidak ada korban jiwa,” ucap Camat Putra.

Korban Kadek Ardana dan keluarganya kini masih menumpang di rumah kerabat dekatnya.   Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ketut Susila seizin Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Suadnyana, menyatakan memang benar telah terjadi fenomena hujan es yang melanda Desa Busungbiu. Pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti hujan es yang merupakan fenomena alam langka di Buleleng. “Belum tahu juga penyebabnya apa, memang situasinya tidak menentu kejadian alam unik-unik,” tutur Ketut Susila.

Hingga pertengahan November ini curah hujan belum merata turun di Buleleng. Hujan terpantau baru turun di daerah dataran tinggi. Sedangkan di dataran rendah dan kawasan perkotaan jarang turun hujan.

Seluruh korban angin puting beliung sejauh ini sudah diupayakan untuk mendapat bantuan ke BPBD Bali, atau ditangani oleh kabupaten sesuai dengan tingkat kerusakannya. “Dari hasil asesmen TRC (Tim Reaksi Cepat) kami, kerugian total mencapai tiga puluh juta rupiah (Rp 30.000.000). Sementara kami imbau kepada masyarakat untuk tetap waspada menghadapi bencana,” tegas Ketut Susila. *k23

Komentar