nusabali

Pencarian Hari Ketiga, Penumpang Kapal yang Jatuh di Selat Bali Belum Ditemukan

  • www.nusabali.com-pencarian-hari-ketiga-penumpang-kapal-yang-jatuh-di-selat-bali-belum-ditemukan

Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana, Rabu (6/11), kembali melanjutkan pencarian terhadap warga Nusa Tenggara Timur (NTT), Dominggus Tongorongo, 22, yang jatuh dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Gilimanuk I di perairan Selat Bali, Senin (4/11) malam lalu.

NEGARA, NusaBali
Meski upaya pencarian hari ketiga telah diperluas, namun hingga Rabu sore kemarin, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana I Komang Sudiarsa, mengatakan pada upaya pencarian hari ketiga Rabu kemarin, pihaknya sempat dua kali turun melakukan penyisiran ke laut. Pertama mulai sekitar pukul 06.30 Wita hingga 09.30 Wita, dan kedua mulai sekitar pukul 14.00 Wita hingga 17.00 Wita. “Sementara masih nihil. Belum ada informasi ataupun tanda-tanda,” ujarnya.

Pada upaya pencarian tersebut, pihaknya mengerahkan 9 personel dengan satu kapal RIB (rigid inflatable boat). Selain dari jajarannya, upaya pencarian juga dibantu jajaran dari Satpol Air Polres Jembrana dan TNI AL di Gilimanuk. “Tadi dari Polair juga sempat menurunkan speed boat. Wilayah pencarian juga kami perluas sampai 12 mil, hingga ke perairan Candikusuma (Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya),” ucapnya.

Menurutnya, upaya pencarian terhadap korban yang diperkirakan tenggelam, itu akan terus dilakukan hingga hari ketujuh atau Minggu (10/11) nanti. Namun apabila sebelum hari ketujuh, ditemukan informasi ataupun tanda-tanda keberadaan korban, pencarian bisa diperpanjang. “Yang pasti kami tetap berusaha memaksimalkan pencarian, dan kami evaluasi setiap hari. Mudah-mudahan, bisa segera ketemu. Informasi juga sudah kami sampaikan ke nelayan-nelayan,” katanya.

Sementara kakak sepupu korban, Daniel Dengi Rode, 23, yang  sempat menunggu kabar hasil pencarian korban dengan tinggal sementara di Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, sudah meninggalkan polsek, Selasa (5/11) malam. Saat dihubungi NusaBali, Rabu kemarin, Daniel mengaku sementara memutuskan tinggal di Denpasar, sambil menunggu kabar dari kepolisian. “Kemarin malam pulang naik bus. Tetapi tidak langsung pulang (ke kampung halaman, Red). Sementara saya masih tinggal di tempat saudara di Denpasar, sambil tunggu kabar. Kebetulan ada adik saya masih kerja proyek di Denpasar,” ujarnya.

Menurutnya, dari pihak keluarga korban yang tinggal di Desa Perbobatang, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga memintanya agar tetap menunggu kabar hasil pencarian korban, karena dari pihak keluarga korban belum memiliki rencana datang ke Bali. Korban merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara, dan masih berstatus lajang. “Kami keluarga berharap segera ditemukan. Kalaupun sudah meninggal, keluarga berharap mayatnya segera ditemukan,” ucapnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (4/11) sekitar pukul 20.15 Wita, saat korban dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana). Korban yang terjatuh dari kapal, tepatnya semasih berada di perairan wilayah Ketapang, diketahui merupakan salah satu penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Jawa Indah nopol L 7852 UV jurusan Surabaya – Denpasar. Dalam perjalanan menumpangi bus tujuan Denpasar, itu korban bersama kakak sepupunya, Daniel Dengi Rode, 23, yang juga sekampung dengan korban. *ode

Komentar