nusabali

RSD Mangusada Harapkan Limbah Medis Bisa Diolah di Bali

Limbah Dikirim ke Cilegon, Anggaran Rp 150 Juta/Bulan

  • www.nusabali.com-rsd-mangusada-harapkan-limbah-medis-bisa-diolah-di-bali

Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, masih bergantung kepada pihak ketiga di Cilegon, Provinsi Banten untuk mengolah limbah medis.

MANGUPURA, NusaBali

Anggarannya mencapai sekitar Rp 150 juta per bulan untuk mengolah sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) tersebut. Lantaran anggaran yang besar, pihak RSD Mangusada berharap agar ke depan pengolahan sampah medis bisa dilakukan di Bali, supaya bisa menekan biaya. “Kami berharap Bali memiliki tempat pengolahan limbah medis sendiri, sehingga tidak harus ke luar daerah. Dengan begitu mengurangi biaya transport untuk mengolah limbah medis ke luar Bali,” kata Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta, saat ditemui, Rabu (6/11).

“Termasuk kalau pengolahan limbah medis ada di Bali, akan membantu rumah sakit serta layanan publik lainnya seperti puskesmas, klinik, dokter praktik atau juga hotel-hotel yang mungkin punya limbah yang harus diolah,” imbuhnya.

Menurut dr Gunarta, limbah medis yang dihasilkan RSD Mangusada selama ini ditangani pihak ketiga. Pihak rumah sakit hanya menampung sementara sebelum dikirim ke tempat pengolahan di Cilegon, Provinsi Banten. “Sebenarnya sudah pernah dari Provinsi Bali berinisiatif mengusulkan agar ada pengolahan limbah di Bali. Namun, saya kurang tahu perkembangannya,” ungkapnya.

Disinggung berapa rata-rata sampah medis di RSD Mangusada, dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, ini mengungkapkan sampah medis yang dihasilkan rata-rata 200 kilogram per hari. “Rata-rata per hari 200 kilogram x 30 berarti sekitar 6.000 kilogram per bulan,” ungkap dr Gunarta.

Sementara, Ketua Pansus Ranperda Penguatan Bidang Kesehatan dan Pendidikan I Putu Alit Yandinata, menyatakan akan berupaya membantu mencarikan solusi masalah limbah medis yang dihasilkan di Badung, sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan. “Kami akan bahas lebih detail soal limbah medis ini, mudah-mudahan ada solusi yang bisa kita lakukan di Badung,” tegasnya. *asa

Komentar