nusabali

Ekonomi Bali Melambat, Triwulan III-2019 Tak Sebaik 2018

  • www.nusabali.com-ekonomi-bali-melambat-triwulan-iii-2019-tak-sebaik-2018

Triwulan III, perekonomian  Bali tumbuh, tapi tak sebaik pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.

DENPASAR, NusaBali.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi merilis laju pertumbuhan ekonomi Bali triwulan III-2019. Kepala BPS Bali, Adi Nugroho menyampaikan Perekonomian Bali pada triwulan III-2019 tumbuh 5,34 persen. "Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan III-2018 yang tercatat tumbuh 6,15 persen," kata Adi Nugroho, Selasa (6/11/2019) di kantor BPS Bali, Denpasar.

Adi memaparkan, dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor) yang tercatat tumbuh 9,99 persen. Dari sisi pengeluaran, penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 yakni Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit (PK-LNPRT) yang  tumbuh sebesar 7,94 persen. "Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali pada triwulan III-2019 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,12 persen," lanjut Adi Nugroho.  

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kategori B (Pertambangan dan Penggalian) yang tercatat  tumbuh 9,85 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kata Adi, pertumbuhan tertinggi justru tercatat pada komponen pengurang yaitu Impor Luar Negeri dan Antar Daerah sebesar 9,11 persen.

Ia mengungkapkan total perekonomian Bali pada triwulan III-2019 berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 64,86 triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan tercatat sebesar Rp. 41,56 triliun,. Sementara itu struktur ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha di triwulan III-2019 masih didominasi oleh Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) yang tercatat berkontribusi sebesar 23,59 persen. Kontribusi terbesar pada triwulan III-2019 dari sisi komponen pengeluaran tercatat  pada Komponen Ekspor (55,21 persen) diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (47,57 persen). Sedangkan kontribusi dari Komponen Impor sebagai komponen pengurang tercatat sebesar 43,78 persen.*has

Komentar