nusabali

Musim Hujan, Wisman Rawan 'Kabur' ke Vietnam

  • www.nusabali.com-musim-hujan-wisman-rawan-kabur-ke-vietnam

Hujan yang diperkirakan mengguyur Bali,  dikhawatirkan menyebabkan wisman Eropa  enggan ke Bali.

DENPASAR, NusaBali
Musim hujan yang diperkirakan turun pada Desember menghantui kalangan pelaku pariwisata Bali. “Orang Eropa kan biasanya memilih cuaca hangat,” ujar  Kabag Humas Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Suarma, Selasa (5/11/2019).

Untuk di Asia Tenggara, Vietnam menjadi pesaing Bali pada liburan akhir tahun. Menurut Suarma, di Vietnam sendiri biasanya pada Desember musim hujan sudah lewat. “Ini karena kemarau demikian panjang, sehingga hujan sepertinya telat turun di Bali,” ujar Suarma.

Oktober hingga November ini, kunjungan wisatawan Eropa sepi. Dikatakan Suarma penurunan sampai 75 persen. “Dalam sebulan biasanya kami tur sampai empat armada, sekarang ini hanya satu armada,” ungkap Suarma.

Sepinya wisman diiyakan praktisi pariwisata lainnya. “Biasa seperti tahun lalu, November adalah musim sepi,” ujar Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Buleleng I Nyoman Witama. Di Desa Wisata Munduk, Wanasari contohnya. Tingkat hunian penginapan maupun hotel di kawasan wisata di pegunungan Buleleng ini tidak lebih dari 20 persen. “Malah sampai dibawah 20 persen,” ujar Witama.

Tentu saja para pengusaha wisata di kawasan ini kondisi berharap paceklik wisatawan itu tidak berlama-lama. “Akhir tahun atau jelang tahun baru semoga kunjungan ramai,” harap Witama. Belakangan ini kawasan wisata atau desa-desa wisata di kawasan Bali utara, seperti Munduk, Lovina juga kawasan Kintamani semakin banyak dikunjungi untuk wisatawan. “Beberapa hari menginap di kawasan Bali utara, setelah itu kawasan Bali selatan. Begitu indikasinya trend di lapangan,” tambah Suarma. *k17

Komentar