Tuntaskan Layanan Air, Desa Sukadana Perlu Dana Rp 3 M
Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem perlu dana Rp 3 miliar untuk menuntaskan kebutuhan air bersih di empat banjar yang masih kesulitan air.
AMLAPURA, NusaBali
Biaya itu untuk pengadaan pipa. Sumber air dari dua sumur dengan debit memadai diyakini cukup untuk krama di empat banjar. Selama ini warga membeli air dengan harga Rp 300.000 per mobil tangki.
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana mengatakan, Desa Sukadana mewilayahi delapan banjar dengan penduduk 8.249 jiwa. Sebanyak empat banjar belum dapat pelayanan air. Keempat banjar itu yakni Banjar Mekar Sari dengan penduduk 683 jiwa, Banjar Lebah 1.232 jiwa, Banjar Nusu 1.433 jiwa, dan Banjar Kayuaya 1.286 jiwa. Sedangkan empat banjar lainnya yakni Banjar Bukit, Banjar Karang Sari, Banjar Tigaron, dan Banjar Tigaron Kangin sudah terlayani air bersih. “Air diangkat dari sumur dengan pompa, selanjutnya dinaikkan ke reservoir. Dari reservoar dialirkan secara gravitasi,” jelas Suardana, Selasa (5/11).
Selama ini biaya angkat air ke reservoar Rp 10 juta per bulan. Sedangkan air dijual Rp 7.000 per meter kubik. Warga tidak merasa keberatan dengan harga jual itu dibandingkan membeli air per mobil tangki. Walau dilayani pembelian air per mobil tangki isi 5.000 liter, belum tentu sebanyak itu isi tangki, dipotong penyusutan dalam perjalanan dan penyusutan di cubang. “Nanti kalau pelanggan bertambah, harga air bisa ditekan, bisa di bawah Rp 7.000 per meter kubik,” katanya. Bahkan air yang disuplai ke masyarakat, sisanya bisa digunakan berkebun. “Saya berupaya untuk mendapatkan bantuan sosial DPRD Karangasem,” tambahnya.
Selama ini untuk mengatasi kesulitan air di empat banjar itu, berupaya membantu masyarakat dengan menggunakan mobil tangki milik Desa Sukadana. Juga bersinergi dengan BPBD Karangasem, PMI Karangasem, dan Dinas Sosial Karangasem. Terpisah, Kadis Sosial Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari mengatakan, suplai air tiap hari dilakukan. “Dua mobil tangki saya operasikan tiap hari melayani masyarakat yang memerlukan bantuan air bersih,” kata Puspa Kumari. Terpisah, Ketua Komisi II DPRD I Komang Sartika mengaku siap membantu masyarakat Desa Sukadana melalui program bansos. *k16
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana mengatakan, Desa Sukadana mewilayahi delapan banjar dengan penduduk 8.249 jiwa. Sebanyak empat banjar belum dapat pelayanan air. Keempat banjar itu yakni Banjar Mekar Sari dengan penduduk 683 jiwa, Banjar Lebah 1.232 jiwa, Banjar Nusu 1.433 jiwa, dan Banjar Kayuaya 1.286 jiwa. Sedangkan empat banjar lainnya yakni Banjar Bukit, Banjar Karang Sari, Banjar Tigaron, dan Banjar Tigaron Kangin sudah terlayani air bersih. “Air diangkat dari sumur dengan pompa, selanjutnya dinaikkan ke reservoir. Dari reservoar dialirkan secara gravitasi,” jelas Suardana, Selasa (5/11).
Selama ini biaya angkat air ke reservoar Rp 10 juta per bulan. Sedangkan air dijual Rp 7.000 per meter kubik. Warga tidak merasa keberatan dengan harga jual itu dibandingkan membeli air per mobil tangki. Walau dilayani pembelian air per mobil tangki isi 5.000 liter, belum tentu sebanyak itu isi tangki, dipotong penyusutan dalam perjalanan dan penyusutan di cubang. “Nanti kalau pelanggan bertambah, harga air bisa ditekan, bisa di bawah Rp 7.000 per meter kubik,” katanya. Bahkan air yang disuplai ke masyarakat, sisanya bisa digunakan berkebun. “Saya berupaya untuk mendapatkan bantuan sosial DPRD Karangasem,” tambahnya.
Selama ini untuk mengatasi kesulitan air di empat banjar itu, berupaya membantu masyarakat dengan menggunakan mobil tangki milik Desa Sukadana. Juga bersinergi dengan BPBD Karangasem, PMI Karangasem, dan Dinas Sosial Karangasem. Terpisah, Kadis Sosial Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari mengatakan, suplai air tiap hari dilakukan. “Dua mobil tangki saya operasikan tiap hari melayani masyarakat yang memerlukan bantuan air bersih,” kata Puspa Kumari. Terpisah, Ketua Komisi II DPRD I Komang Sartika mengaku siap membantu masyarakat Desa Sukadana melalui program bansos. *k16
Komentar