nusabali

Dewan Soroti Retribusi Pasar Kidul

  • www.nusabali.com-dewan-soroti-retribusi-pasar-kidul

Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Ketut Suastika soroti penerapan retribusi pedagang di Pasar Kidul Bangli.

BANGLI, NusaBali

Pedagang di lapak/los sudah dikenai retribusi namun harus bayar lagi tenaga kebersihan. Para pedagang dan pembeli yang memanfaatkan toilet juga kena biaya. Menurutnya, pedagang tidak mesti lagi bayar toilet karena sudah kena retribusi.

Saat turun ke Pasar Kidul, Suastika soroti kebersihan di lantai II. Pedagang secara mandiri membersihkan areal jualan dan sewa tenaga pengangkutan sampah. Ironisnya, pedagang harus bayar toilet. Menurutnya, toilet sudah menjadi bagian dari pasar, maka tidak perlu ada pungutan. “Kami melihat ada tumpang tindih. Semestinya retribusi yang dipungut sudah mencakup keseluruhan. Tidak ada lagi biaya di luar retribusi,” sebutnya, Selasa (5/11).

Ditegaskan, jika memungut retribusi lagi harusnya layanan juga berimbang. Suastika akan mengecek uang dari layanan toilet di Pasar Kidul. “Kami akan segera rapat kerja membahas retribusi Pasar Kidul. Pengelolaan di pasar harus jelas, tidak hanya di Pasar Kidul,” sebutnya. Terpisah, Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara mengakui di lantai II tidak tersedia petugas kebersihan. Para pedagang berinisiatif mencari tenaga kebersihan. “Pedagang langsung membayar petugas tersebut. Meski begitu kami tetap melaksanakan gotong royong setiap hari Sabtu,” ujarnya.

Dikatakan, tidak adanya petugas kebersihan karena keterbatasan tenaga. Jika tambah tenaga, khawatir tidak mampu berikan gaji.” Dengan upah 20 persen dari pendapatan retribusi saja sudah pas-pasan untuk tenaga 15 orang. Jika persentase bisa dinaikkan, tentu bisa tambah tenaga,” jelasnya. Ditambahkan, petugas pasar juga merangkap kebersihan toilet. Hasil dari toilet digunakan kembali untuk biaya kebersihan. *esa

Komentar