Pelanggaran Lalulintas di Buleleng Meningkat 6 Persen
Selama 14 hari Operasi Zebra Agung 2019 terjaring 1.605 pelanggar lalu-lintas di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Buleleng kembali melaksanakan Operasi Zebra Agung 2019. Jumlah pelanggar lalu lintas yang terjaring dalam operasi ini naik enam persen dibandingkan operasi tahun 2018. Meski tak signifikan, kenaikan ini tetap menjadi perhatian dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Buleleng.
Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Citra Fatwa Ramadani, Selasa (5/11/2019) seizin Kapolres Buleleng, mengatakan Operasi Zebra Agung 2019 dilaksanakan 14 hari, 23 Oktober - 5 November. Operasi ini menjaring 1.605 pelanggar lalu lintas. Jumlah ini naik hanya 6 persen dibandingkan pelanggaran pada operasi tahun 2018 yakni 1.512 pelanggaran. Pelanggaran masih mendominasi ketidaklengkapan surat-surat bermotor saat berkendara mencapai 988 pelanggar. 114 pelanggaran karena tak menggunakan helm saat menggunakan pakaian adat atau hijab, 49 pelanggaran melawan arus dan pengendara di bawah umur 44 pelanggaran.
“Yang masih menjadi atensi kami di Satlantas terutama pengendara di bawah umur. Kisaran umur pelanggar 16 - 20 tahun. Mereka kebanyakan berstatus pelajar atau mahasiswa,” jelas AKP Citra.
Selama Operasi Zebra Agung ini dan tahun lalu, papar AKP Citra, kasusnya sama 10 kejadian dengan sama-sama korban meninggal dunia yakni dua orang. Penurunan pada jumlah korban luka ringan 18 orang dan kerugian material Rp 8,6 juta, atau lebih sedikit dari tahun lalu.
AKP Citra menjelaskan, Operasi Zebra Agung bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini akan terus digencarkan, termasuk operasi imbangan lainnya. Dengan jumlah operasi yang meningkat, dia mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas. Dalam operasi dua pekan itu juga diamankan sejumlah barang bukti kendaraan bermotor di Mapolres Buleleng.*k23
Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Citra Fatwa Ramadani, Selasa (5/11/2019) seizin Kapolres Buleleng, mengatakan Operasi Zebra Agung 2019 dilaksanakan 14 hari, 23 Oktober - 5 November. Operasi ini menjaring 1.605 pelanggar lalu lintas. Jumlah ini naik hanya 6 persen dibandingkan pelanggaran pada operasi tahun 2018 yakni 1.512 pelanggaran. Pelanggaran masih mendominasi ketidaklengkapan surat-surat bermotor saat berkendara mencapai 988 pelanggar. 114 pelanggaran karena tak menggunakan helm saat menggunakan pakaian adat atau hijab, 49 pelanggaran melawan arus dan pengendara di bawah umur 44 pelanggaran.
“Yang masih menjadi atensi kami di Satlantas terutama pengendara di bawah umur. Kisaran umur pelanggar 16 - 20 tahun. Mereka kebanyakan berstatus pelajar atau mahasiswa,” jelas AKP Citra.
Selama Operasi Zebra Agung ini dan tahun lalu, papar AKP Citra, kasusnya sama 10 kejadian dengan sama-sama korban meninggal dunia yakni dua orang. Penurunan pada jumlah korban luka ringan 18 orang dan kerugian material Rp 8,6 juta, atau lebih sedikit dari tahun lalu.
AKP Citra menjelaskan, Operasi Zebra Agung bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini akan terus digencarkan, termasuk operasi imbangan lainnya. Dengan jumlah operasi yang meningkat, dia mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas. Dalam operasi dua pekan itu juga diamankan sejumlah barang bukti kendaraan bermotor di Mapolres Buleleng.*k23
Komentar