nusabali

Atap Gedung SD Ambruk, 2 Tewas

  • www.nusabali.com-atap-gedung-sd-ambruk-2-tewas

Baru direnovasi 2017, diduga konstruksi atap tak sesuai spesifikasi

PASURUAN, NusaBali
Atap gedung SDN Gentong di Pasuruan ambruk saat proses belajar mengajar sekitar pukul 08.30 WIB. Reruntuhan atap menimpa guru pengganti dan puluhan siswa. Guru pengganti dan satu siswa ditemukan tewas, sementara 11 siswa luka serius.

Dua orang yang tewas yakni Irsa Almira (8), siswa kelas 2, warga Gentong dan petugas perpustakaan yang sedang menjadi guru pengganti di kelas 5 A, Sefina Arsi (19), warga Jalan Slamet Riyadi RT 09 RW 08 Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo.

"Mereka tertimbun reruntuhan saat proses belajar-mengajar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pasuruan Samsul Hadi di lokasi, Selasa (5/11).

Saat kejadian sekitar pukul 08.30 WIB, jelas dia, semua korban tertimpa reruntuhan. Satu per satu dievakuasi dari reruntuhan.

Sementara korban tewas, Almira dibawa ke RS Medika Gadingrejo dan guru pengganti Sefina di RSUD dr R Soedarsono.

Gedung yang ambruk berada di bagian depan, terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B.

"Saat kejadian, kelas II-A dan II-B sedang ada proses belajar-mengajar. Sedangkan kelas V-A dan V-B sedang ada jam olahraga. Namun masih ada beberapa orang di ruang kelas V-A dan V-B," kata Kapolsek Gadingrejo Kompol Timbul Wahono seperti dilansir detik.

Peristiwa ini sangat disayangkan, karena atap galvalum tersebut baru direnovasi 2017.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno, mengatakan kontruksi yang diduga tak layak menjadi penyebab ambruknya atap. Saat peristiwa terjadi pukul 08.30 WIB, tak ada angin dan hujan.

"Kita melihat rangka bangunan tidak sesuai spesifikasi. Bangunan ini (atap) baru selesai 2017. Jadi baru 2 tahun sudah ambruk," kata Agus kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (5/11\).

Dia mengatakan untuk mengetahui penyebab pastinya, pihaknya menunggu hasil olah TKP tim Labfor Polda Jatim.

"Tim Labfor akan mencari penyebab ambruknya atap, dari titik mana dan penyebabnya apa. Nanti hasilnya tim labfor yang akan menjelaskan," kata Agus.

Hal berbeda disampaikan Kasi Pendidikan Dasar Diknas Kota Pasuruan, Firman. Menurut dia renovasi atap yang ambruk dilakukan 2013.

"2013 direnovasi yang ambruk ini. Kalau bangunan gedung utamanya sudah sangat lama," terang Firman.

Orang tua Irsa Almira, Zubair (35) dan Umul Khoiroh (32), masih larut dalam kedukaan. Mereka seperti kehilangan kata-kata. Saat para petakziah datang, ayah korban hanya menangis dan membaca istighfar.

"Almira ini pintar anaknya. Sering dapat ranking kelas," kata kakek korban, Nurul Jadid di rumah duka Jalan Kyai Sepuh Gang SD, Pasuruan, Selasa (5/11).

Menurut Jadid, tak ada tanda-tanda korban akan meninggal dengan cara yang tragis tertimpa reruntuhan atap sekolah. Malam harinya bahkan korban masih bersikap seperti biasa. "Tadi malam masih mengerjakan tugas ketrampilan. Nggak ada yang aneh," tandas Jadid. *

Komentar