nusabali

Pemkab Tabanan Bersiap Alokasikan Penambahan Iuran BPJS

  • www.nusabali.com-pemkab-tabanan-bersiap-alokasikan-penambahan-iuran-bpjs

Pemerintah Kabupaten Tabanan tengah bersiap mengalokasikan anggaran untuk penyesuaian kenaikan iuran program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

TABANAN, NusaBali

Anggaran ini diperuntukkan bagi masyarakat yang iuranya ditanggung pemerintah.  Sesuai data, sebanyak 127.080 total kuota peserta BPJS yang iurannya dibayarkan oleh Pemkab Tabanan dan Provinsi Bali di APBD Induk 2020. Persentasinya dari APBD kabupaten sebesar 49 persen dari APBD Provinsi Bali 51 persen. Kenaikan premi yang mulanya Rp 23 ribu per bulan kini menjadi Rp 43 ribu per bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, mengatakan untuk kuota jumlah peserta PBI (penerima bantuan iuran) di Kabupaten Tabanan tercatat sebanyak 127.080. Dengan nilai premi sebesar Rp 42 ribu per bulan. “Anggaran PBI memang ada di Dinkes, kebetulan hari ini (Senin kemarin) sedang rapat hal tersebut di provinsi,” ungkap Suratmika, Senin (4/11).

Sehingga dengan kenaikan itu jika sesuai perhitungan, maka untuk Kabupaten Tabanan nilai anggaran yang harus disiapkan agar bisa mengcover total kuota 127.080 PBI sejumlah Rp 64 miliar lebih. Dari total tersebut dari APBD Tabanan sebesar Rp 31 miliar lebih, dan dari pemprov sebesar Rp 32 miliar lebih.

“Jadi kenaikan anggaran memang hampir setengahnya, jika sebelumnya preminya Rp 23 ribu per bulan sekarang Rp 43 ribu,” tegasnya.  

Sementara itu, Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan kenaikan premi yang berimbas pada peserta BPJS yang ditanggung pemerintah wajib dipenuhi. Dan mengenai hal tersebut masih dilakukan pembahasan di dewan. “Nanti ada pembahasan di dewan,” ujarnya.

Disampaikannya, sesuai data dari Dinas Sosial Tabanan dari kuota yang disediakan Kabupaten Tabanan sebanyak 127.080 untuk PBI daerah, yang sudah terdaftar per Oktober 2019 tercatat 119.541 jiwa. Untuk pembiayaan premi bersifat sharing dengan Pemprov Bali. “Di bulan November ada penambahan, tetapi kami belum terima datanya,” tandas Wiratmaja. *des

Komentar