nusabali

Guru Cabul Dimutasi

  • www.nusabali.com-guru-cabul-dimutasi

Oknum guru di Busungbiu dipindahtugaskan setelah terpergok kirim pesan tak senonoh kepada siswinya.

SINGARAJA, NusaBali

Seorang guru salah satu  SMP Kecamatan Busungbiu harus menerima saksi tegas dipindahtugaskan ke sekolah lain. Penyebabnya adalah kelakuan oknum guru yang mengirimkan pesan-pesan tak senonoh kepada salah satu siswinya. Menurut informasi, kejadian tersebut terjadi sekitar sebulan yang lalu. Perbuatan tak senonoh bapak guru itu terungkap, saat HP siswa yang bersangkutan, sebut saja Ni Luh, tertinggal di rumahnya. Saat ada pesan masuk  melalui aplikasi WhatsApp, tanpa sengaja orangtua Ni Luh membaca. Kelakuan guru cabul itu pun langsung diadukan ke pihak sekolah karena mengarah ke perbuatan tak senonoh antara guru dan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gde Dharmaja dikonfirmasi terpisah Senin (4/11/2019) kemarin membenarkan adanya peristiwa yang mengindikasi perbuatan cabul guru kepada siswa. Namun indikasi itu dipastikannya belum sampai mengarah pada pencabulan fisik. “Setelah kami cek langsung dan panggil guru yang bersangkutan, kalau kejadian fisik tidak ada, itu hanya indikasi perbuatan cabul melalui WA,” jelas Dharmaja.

Guru yang sempat dipanggil pekan lalu itu pun mengaku khilaf dan keliru karena kebablasan chatingan dengan siswanya. “Pengakuannya karena terpancing jadi terlanjur asik hingga ada indikasi mengarah ke cabul. Yang bersangkutan juga sudah mengaku kesalahannya,” imbuhnya.  Sejak sepekan terakhir, Pak Guru tersebut langsung dipindahtugaskan sebagai sanksi tegas atas perbuatannya yang tak terkontrol. Selain itu dirinya juga telah mengakui kesalahan dan menyampaikan tidak akan mengulangi hal yang sama meski hanya dengan bahasa lisan.

Atas kasus yang terjadi Disdikpora Buleleng juga terus menekankan kepada seluruh warga sekolah untuk senantiasa menjaga kredibilitas pendidikan. Penekanan tugas dan fungsi guru juga berulang kali diingatkan di setiap pertemuan, sehingga memperkecil potensi yang mengarah ke hal yang bertolak belakang pada pendidikan.

Dirinya pun mengimbau guru, anak dan warga sekolah untuk hati-hati menggunakan medsos. Semua pihak pun harus membatasi bahasan dalam chat sehingga tidak keasikan dan terlanjur menjadi hal yang tidak terkontrol.*k23

Komentar