nusabali

Diduga Korsleting, APB Terbakar di Bandara

  • www.nusabali.com-diduga-korsleting-apb-terbakar-di-bandara

Temuan awal dan keterangan sejumlah saksi, percikan api muncul dari mesin bus. Otban Wilayah IV sedang melakukan investigasi peristiwa tersebut.

MANGUPURA, NusaBali

Kebakaran apron passengers bus (APB) kembali terulang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Senin (4/11) pagi. Kali ini, bus milik maskapai Sriwijaya Air terbakar pada bagian mesin. Beruntung, insiden kebakaran itu cepat ditangani sehingga tidak menyebabkan kebakaran meluas. Saat ini, pihak Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV melakukan investigasi penyebab kebakaran tersebut. Namun, dugaan awal karena bus mengalami korsleting pada bagian kelistrikan.

Communication and Legal Section Manager Angkasa Pura I Arie Ahsanurrohim, menerangkan, insiden terbakarnya APB tersebut terjadi pada Senin pukul 08.45 Wita. Bus milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor lambung B301 dan no platform Sriwijaya 003 itu mengeluarkan asap pada bagian mesin yang terletak di belakang bus. Dengan sigap, petugas pemadam dan karyawan melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Sehingga, kebakaran itu tidak meluas dan memicu kepanikan di bandara tersibuk kedua di Indonesia itu. Saat kebakaran, tidak ada penumpang atau karyawan yang terkena percikan api. Pasalnya, APB itu baru selesai menurunkan penumpang di Terminal Kedatangan Domestik.

“Kejadiannya sekitar pukul 08.45 Wita di parking stand 12. Tidak ada korban jiwa atas kejadian itu, dan api sudah langsung bisa dipadamkan dengan firex atau APAR,” ungkapnya seraya mengakui penanganan kebakaran itu sudah dalam investigasi Otban.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir, mengungkapkan penyebab pasti kebakaran APB di Bandara Ngurah Rai, masih dalam investigasi timnya. Namun temuan awal dan keterangan sejumlah saksi, percikan api tersebut diketahui muncul dari mesin bus milik maskapai Sriwijaya. Meski demikian, pihaknya belum berani memastikan pemicunya dari mesin. “Kami akan lakukan investigasi dahulu, hari ini (kemarin) sudah dibuatkan surat agar tim bisa turun melakukan pemeriksaan. Rencananya, besok (hari ini) mungkin baru diketahui apa penyebabnya? Kenapa bisa terjadi? Dan berawal dari mana?” tutur Elfi Amir.

Selain melakukan investigasi, pihaknya juga akan meminta keterangan dari operator bus Sriwijaya Airlines, agar insiden tersebut tidak terulang kembali. Dari informasi sementara yang dia peroleh, kondisi bus saat itu dalam keadaan kosong setelah mengantar penumpang. Untuk sementara waktu, bus tersebut dipindahkan ke belakang area fire station utara.

“Kalau untuk pemadaman api sudah sesuai prosedur. Sehingga cepat ditangani dengan baik dan tidak menghanguskan seluruh APB/bus,” ujar Elfi Amir.

Guna mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, Elfi Amir akan berkonsultasi dengan Dirjen Perhubungan Udara dan Direktur Bandar Udara, untuk mengambil langkah antisipasi. Salah satunya adalah dengan pembatasan umur APB, sehingga usia kendaraan yang dipergunakan bisa lebih muda dan tidak lebih 10 tahun dipergunakan. Dengan semakin muda umur APB, maka akan lebih bagus dan lebih prima dalam pelayanannya. “Sejauh ini kami belum mendapatkan data terkait itu (umur APB di Bandara Ngurah Rai). Sebab yang mengeluarkan itu Dirjen Perhubungan Udara yang uji kelaikannya oleh Direktur Bandar Udara. Tapi ke depan kami akan interview dulu operator,” ungkapnya.

Untuk diketahui, kebakaran APB di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung sudah pernah terjadi sebelumnya. Insiden pertama itu terjadi pada September 2019 lalu. Kala itu, APB milik PT Gapura Angkasa hangus terbakar, bahkan sejumlah pengguna jasa panik karena kepulan asap hitam membubung tinggi di area bandara. Beruntung, insiden itu tidak mengakibatkan jatuhnya korban dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan. *dar

Komentar