nusabali

'Make A Change World' Atensi Sampah Sungai di Bali

  • www.nusabali.com-make-a-change-world-atensi-sampah-sungai-di-bali

Trash Booms untuk menjaring sampah di sungai mulai dipasang di Tukad Yeh Poh, Kerobokan Kelod.

MANGUPURA, NusaBali

Sampah yang kerap mengganggu pemandangan perairan atau pantai di Bali menjadi isu sektor pariwisata. ‘Gangguan’ sampah itu pun memiliki risiko besar bagi tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.  “Bali menghasilkan sekitar 1,6 juta ton sampah per tahun dan 20 persennya adalah sampah plastik,” kata aktivis lingkungan Gary Benchegib, pendiri Make A Change World.

Diakui bahwa Pemprov Bali punya komitmen untuk mengurangi 70 persen sampah pada tahun 2025 dan mengeluarkan peraturan pendukung dan pengembangan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi. Namun, lanjut Gary, semua harus dimulai dari pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan perubahan perilaku masyarakat. “Sampah dapat menjadi penghambat daya tarik pariwisata di Bali dan sangat mempengaruhi citra Pulau Dewata,” kata Gary, aktivis lingkungan asal Prancis yang sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 2018, terkait lingkungan Sungai Citarum tersebut.

Fakta soal sampah mengusik pariwisata inilah yang membuat PT Multi Bintang Indonesia Niaga bersama gerakan Make A Change World,  meluncurkan kampanye budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk melindungi Bali. Kampanye ini juga akan mencakup pemasangan 100 trash booms di sekitar Bali, solusi teknologi terjangkau untuk jebakan sampah yang dikembangkan oleh perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fisher.

Sebagai langkah awal di Bali, trash booms sudah dipasang di Tukad Yeh Poh, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung pada Sabtu (2/11/2019) pagi. "Kami menciptakan trash booms yang efektif dan terbuat dari bahan-bahan lokal untuk memberikan solusi pengumpulan sampah di sungai yang sederhana dan efisien sesegera mungkin. Alat ini mudah dirakit dan dirawat. Sebelumnya, kami telah berhasil mengimplementasikan ini di Sungai Citarum," kata Moritz Schulz, Leading Engineer Plastic Fischer.

Sementara itu PT Multi Bintang Indonesia Niaga yang dikenal dengan produk Bir Bintang mengaku berkomitmen untuk mendukung pariwisata Indonesia dan memastikan Bali terus menjadi destinasi pilihan. “Kami percaya cara terbaik untuk mencegah sampah ke pantai dan laut dimulai dari budaya perilaku kelola sampah yang bertanggung jawab dan mencegah sampah ke sungai,” kata Mariska van Drooge, Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga.

Sementara itu untuk melacak perkembangan dan keefektifan kegiatan ini, sebuah platform online bernama River Watch diaktifkan untuk memantau sungai dan memberikan edukasi publik. Platform online ini diharapkan menjadi platform sungai bersih di seluruh dunia. Proyek ini mendapat dukungan kelompok lingkungan, berbagai influencer Bali, seniman, pemerintah Bali, termasuk pemerintah pusat. Pada pemasangan trash booms di Tukad Yeh Poh, hadir pula Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Safri Burhanuddin.*mao

Komentar