nusabali

Pohon Tumbang dan Longsor, Nihil Korban Jiwa

Bencana di Awal Musim Hujan di Kabupaten Badung

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-dan-longsor-nihil-korban-jiwa

Sejumlah pohon tumbang dan menutup setengah badan jalan di wilayah Kecamatan Petang dan Abiansemal. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka, kerugian material mencapai puluhan juta rupiah. 

MANGUPURA, NusaBali

Pohon tumbang dan bencana longsor terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Badung pada awal musim hujan ini. Syukurlah bencana yang terjadi tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, angin kencang disertai hujan mengakibatkan sebuah pohon tumbang menimpa atap piasan dan pesandekan milik Ketut Badra, 59, di Banjar Gunung, Desa/Kecamatan Abiansemal, Minggu (3/11) sekitar pukul 04.00 Wita. Walau tidak menimbulkan korban, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta.

Di tempat terpisah, angin kencang disertai hujan juga mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Raya Sulangai (Tukad Ngongkong), Desa/Kecamatan Petang, Minggu kemarin sekitar pukul 06.45 Wita. Bahkan, pohon jenis bayur dengan tinggi sekitar 15 meter dan diameter 80 cm sempat menutup setengah badan jalan di wilayah setempat.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Badung dari Pos Petang segera turun melakukan penanganan. Setelah sekitar 1 jam, akhirnya pohon berhasil dipangkas dan arus lalu lintas kembali normal.

Masih di wilayah Desa Petang, pohon juga tumbang di tempat terpisah sekitar pukul 08.00 Wita. Pohon jenis jempinis dengan tinggi 10 meter dan memiliki diameter 40 cm juga sempat menutup setengah badan jalan. Setelah 20 menit penanganan pohon berhasil dipangkas oleh petugas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari, menyatakan bencana pohon tumbang yang terjadi di beberapa titik sudah mendapat atensi dari petugas dibantu oleh masyarakat setempat. “Bencana pohon tumbang sudah ditangani. Untuk pohon tumbang yang sempat menutup setengah badan jalan juga sudah dipangkas, sehingga kondisi jalan sudah normal dan bisa dilalui kendaraan,” katanya.

Menurut Ermy Setiari, pada awal musim penghujan kali ini tidak saja mengakibatkan pohon bertumbangan. Senderan dan panyengker rumah milik warga juga roboh. “Kejadiannya Sabtu (2/11) sekitar pukul 17.00 Wita di Banjar Auman, Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Pemiliknya adalah I Ketut Yuta, 54,” ungkapnya.

“Sebelum kejadian wilayah setempat diguyur hujan deras dan angin kencang. Akibat cuaca ekstrem tersebut memicu tanah longsor sehingga menyebabkan senderan dan panyengker roboh sepanjang 50 meter dan tinggi 3 meter,” tutur Ermy Setiari sembari menyebut kerugian akibat longsor tersebut mencapai Rp 40 juta.

Lantaran bulan ini sudah masuk musim hujan, pihaknya mengimbau agar warga mempersiapkan diri terhadap perubahan cuaca, baik dari sisi kesehatan dan waspada terhadap potensi munculnya bencana. Ermy Setiari mengingatkan supaya warga menghindari berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan, sebab bisa berbahaya.

“Masyarakat juga harus mewaspadai tebing-tebing di perbukitan yang dekat dengan tempat tinggal maupun bantaran sungai, sebab rawan longsor dan banjir,” ucapnya. *asa

Komentar