nusabali

Lawan Bournemouth, MU Siap Lanjutkan Momentum

  • www.nusabali.com-lawan-bournemouth-mu-siap-lanjutkan-momentum

Marcus Rashford percaya diri laju Manchester United (MU) di Liga Inggris akan kian kencang.

LONDON, NusaBali

Rashford yakin kerja keras skuat Setan Merah bakal terbayar lunas. MU pun siap melanjutkan momentum saat menjalani laga tandang melawan Bournemouth, di Vitality Stadium, Sabtu (2/11) mala mini, pukul 20.30 WITA.

MU terseok-seok dalam persaingan Premier League. Setelah di papan bawah, Setan Merah menembus peringkat ketujuh usai mengalahkan Norwich City 3-2 akhir pekan lalu. Kini MU meraih 13 poin, dan berjarak 15 angka dari Liverpool di puncak klasemen.

Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer itu juga tertinggal cukup jauh dengan Chelsea (20 poin), yang menempati urutan keempat papan klasemen sementara Liga Inggris.  Namun Rashford yakin MU akan melanjutkan kemenangan di laga-laga berikutnya, khususnya saat meghadapi Bournemouth.

"Kami dalam situasi sulit. Kami masih harus melewati fase itu dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah melanjutkan langkah untuk melewatinya," kata Rashford seperti dikutip Mirror.

Ya, kini MU memiliki dua formasi yang cukup tajam dan lawan ketakutan.. Keduanya, yakni f ormasi 3-5-2, yang berkekuatan David De Gea, Harry Maguire, Victor Lindelof, Axel Tuanzebe, Aaron Wan-Bissaka, Luke Shaw, Scott McTominay, Paul Pogba, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford

Formasi itu untuk mencegah tim lebih banyak kebobolan. Dengan lima pemain defensif, MU dapat menempatkan benteng di lini belakang dan menggunakan langkah sayap belakang untuk maju ke depan.

Lalu formasi 4-2-1-3, yang bertumpu pada David De Gea, Harry Maguire, Axel Tuanzebe, Aaron Wan-Bissaka, Luke Shaw, Scott McTominay, Fred, Paul Pogba, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford.

Dalam formasi ini, Lindelof takkan terlibat. Namun Tuanzebe menunjukkan pertahanan yang lebih kuat. Dia memiliki kekuatan menjaga penyerangan. Contohnya laga liga kandang melawan Crystal Palace dan Liverpool.

Dalam dua kasus itu, Lindelof diintimidasi Jeffrey Schlupp dan Sadio Mane. Melawan Palace, Schlupp melompati bek asal Swedia itu untuk membebaskan Jordan Ayew, yang kemudian mencetak gol.

Lawan Liverpool, Mane mudah mengalahkan Lindelof di kotak penalti, namun golnya dibatalkan VAR. Sedangkan Fred masuk karena dia pelintas yang lebih baik daripada Nemanja Matic yang sudah berumur. *

Komentar