Bakar Sampah, Rumah dan Gudang Ikut Terbakar
Sebuah mess dan gudang milik yayasan sekolah di Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng habis terbakar, Jumat (1/11).
SINGARAJA, NusaBali
Lokasi kebakaran yang berimpitan dengan areal sekolah swasta internasional itu pun sempat membuat warga sekolah panik. Peristiwa kebakaran pukul 09.30 WITA itu diduga terjadi karena api dari pembakaran sampah yang belum mati saat ditinggalkan.
Peristiwa kebakaran itu pertama kali dilaporkan guru setempat dan beberapa menit kemudian dilakukan penanganan oleh tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng. Dua unit Damkar pun dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar di belakang sekolah. Beruntung api dapat segera diatasi hingga tak merembet ke bangunan gedung lainnya.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sarana Prasarana Damkar Buleleng, Pasek Sujendra mengatakan kebakaran tersebut sempat membuat sekolah harus mengevakuasi siswanya ke lapangan, saat kejadian, hingga semuanya aman. “Yang terbakar adalah rumah dan gudang milik yayasan sekolah itu. Dari keterangan di lapangan diduga api berasal dari pembakaran sampah yang sempat dilakukan oleh seorang pegawai namun saat ditinggal belum padam,” ucap Sujendra.
Beruntung api tak menyebar ke bangunan lain dan berhasil dipadamkan selama satu jam penanganan. Sementara itu sehari sebelumnya juga terjadi kebakaran warung di Banjar Dinas Dangin Pura, Desa Panji. Warung milik Gusti Ngurah Darmanta Panji, 44, terjadi sekitar pukul 03.00 WITA.
Api tiba-tiba dilihat istri korban Lindawati saat masih terjaga sedang mengupas kelapa untuk bahan baku dagangannya. Sebelum ditemukan api berkobar di emper warungnya dia sempat mendengar sepeda motor berhenti depan warng. Setelah Lindawati keluar sudah mendapati api berkobar. Beruntung api segera ditangani dengan upaya pemadaman dengan alat seadanya dan juga bantuan tetangga sekitar lokasi kejadian. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 4 juta.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya pun mengatakan jika kasus kebakaran itu sedang diselidiki Polsek Sukasada untuk mengetahui penyebab pastinya. Dirinya pun belum dapat memastikan adakah ada indikasi sabotase atau tidak. “Saat ini masih dalam penyelidikan Polsek Sukasada, belum dapat dipastikan penyebabnya,” kata dia.*k23
Peristiwa kebakaran itu pertama kali dilaporkan guru setempat dan beberapa menit kemudian dilakukan penanganan oleh tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng. Dua unit Damkar pun dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar di belakang sekolah. Beruntung api dapat segera diatasi hingga tak merembet ke bangunan gedung lainnya.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sarana Prasarana Damkar Buleleng, Pasek Sujendra mengatakan kebakaran tersebut sempat membuat sekolah harus mengevakuasi siswanya ke lapangan, saat kejadian, hingga semuanya aman. “Yang terbakar adalah rumah dan gudang milik yayasan sekolah itu. Dari keterangan di lapangan diduga api berasal dari pembakaran sampah yang sempat dilakukan oleh seorang pegawai namun saat ditinggal belum padam,” ucap Sujendra.
Beruntung api tak menyebar ke bangunan lain dan berhasil dipadamkan selama satu jam penanganan. Sementara itu sehari sebelumnya juga terjadi kebakaran warung di Banjar Dinas Dangin Pura, Desa Panji. Warung milik Gusti Ngurah Darmanta Panji, 44, terjadi sekitar pukul 03.00 WITA.
Api tiba-tiba dilihat istri korban Lindawati saat masih terjaga sedang mengupas kelapa untuk bahan baku dagangannya. Sebelum ditemukan api berkobar di emper warungnya dia sempat mendengar sepeda motor berhenti depan warng. Setelah Lindawati keluar sudah mendapati api berkobar. Beruntung api segera ditangani dengan upaya pemadaman dengan alat seadanya dan juga bantuan tetangga sekitar lokasi kejadian. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 4 juta.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya pun mengatakan jika kasus kebakaran itu sedang diselidiki Polsek Sukasada untuk mengetahui penyebab pastinya. Dirinya pun belum dapat memastikan adakah ada indikasi sabotase atau tidak. “Saat ini masih dalam penyelidikan Polsek Sukasada, belum dapat dipastikan penyebabnya,” kata dia.*k23
Komentar