nusabali

Ngaku Dokter Spesialis, Diduga Tukang Tipu

Sebelumnya Beredar Nametag Foto Sama, Nama Beda

  • www.nusabali.com-ngaku-dokter-spesialis-diduga-tukang-tipu

Manajemen BRSUD Tabanan dihebohkan oleh nametag oknum dokter gadungan yang mengaku bertugas di rumah sakit tersebut.

TABANAN, NusaBali

Dalam nametag tersebut tertulis nama Dr. Samran, Sp.B sebagai dokter spesialis bedah. Nama yang bersangkutan bukanlah dokter BRSUD Tabanan. Akan tetapi oknum yang hendak menipu dengan menjual kendaraan khususnya roda empat dengan harga miring.

Menindaklanjuti hal itu, akun facebook BRSUD Tabanan memberikan pernyataan serta imbauan kepada seluruh masyarakat pengguna layanan BRSUD Tabanan. DI akun FB tertulis, ‘menyikapi beredarnya identitas dokter atas nama dr Samran SpB yang mengaku dokter yang bertugas di BRSUD Tabanan, setelah dilakukan pengecekan, yang bersangkutan tidak benar bekerja di BRSUD Tabanan. Masyarakat diminta waspada agar terhindar dari modus penipuan.

Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila ketika dikonfirmasi membenarkan telah beredar kartu identitas dokter yang mengaku bekerja di BRSUD Tabanan. Awal mulanya diketahui karena ada laporan masyarakat memastikan apakah ada dokter yang bernama Samran. Setelah ditelusuri ternyata yang bersangkutan tidak bekerja di BRSUD Tabanan. Akan tetapi nametag dokter itu digunakan sebagai modus penipuan.

“Pelaku menghubungi calon korban dan menawarkan kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda empat, dengan harga yang miring dan terjangkau. Saat korban mulai terperangkap dalam tipuan, pelaku akan meminta korban mengirimkan (transfer) uang muka,” ungkapnya, Kamis (30/10).

Menurut dr Susila, peristiwa serupa tidak hanya terjadi kali ini saja. Beberapa bulan sebelumnya juga terjadi aksi penipuan dengan modus yang sama. Foto yang digunakan sama, tetapi namanya berbeda. “Jadi ada beberapa masyarakat yang ingin memastikan apakah dia (pelaku) benar dokter di BRSUD Tabanan. Setelah dilihat foto dan logo nametag, berbeda dengan logo kami, warna juga berbeda, dan yang bersangkutan memang bukan dokter bahkan tidak pernah bekerja di BRSUD Tabanan,” tegasnya.

Namun dr Susila menyatakan belum memutuskan apakah kejadian ini akan dibawa ke ranah hukum. Pihaknya sudah meminta seluruh jajarannya untuk terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dengan beragam penipuan yang mengatasnamakan rumah sakit, baik itu melalui media sosial ataupun secara lisan. “Jika ada yang demikian, agar dikroscek terlebih dahulu dan jangan mudah percaya,” tandas dr Susila. *des

Komentar