nusabali

Dugaan Money Politics Merebak di Pilkel Bebetin

  • www.nusabali.com-dugaan-money-politics-merebak-di-pilkel-bebetin

Pemilihan Perbekel (Pilkel) 2019 serentak 2019 di Kabupaten Buleleng, Kamis (31/10), diwarnai bertumbangannya puluhan kandidat incumbent.

SINGARAJA, NusaBali

Dari total 62 incumbent (masih menjabat sebagai Perbekel) yang bertarung, 29 orang di antaranya menderita kekalahan.  Kondisi terparah dialami para kandidat incumbent dalam Pilkel di wilayah Kecamatan Tejakula (Buleleng ujung timur). Dari 5 incumnbent yang bertarung di Kecamatan Tejakula, seluruhnya menelan kekalahan. Kepala Desa (Perbekel) di Kecamatan Tejakula yang terjengkang dalam Pilkel 2019, masing-masing Perbekel Julah I Ketut Kanis Tanaya, Perbekel Madenan I Komang Mudiartono, Perbekel Pacung I Made Yasa, Perbekel Tejakula I Ketut Suardana, dan Perbekel Les I Gede Susila.

Secara keseluruhan, ada 62 Perbekel yang bertarung dalam Pilkel 2019 serentak di Buleleng. Rinciannya, 10 Perbekel di Kecamatan Gerokgak, 9 Perbekel di Kecamatan Busungbiu, 7 Perbekel di Kecamatan Seririt, 6 Perbekel di Kecamatan Buleleng, 2 Perbekel di Kecamatan Banjar, 8 Perbekel di Kecamatan Sukasada, 9 Perbekel di kecamatan Sawan, 6 Perbekel di Kecamatan Kubutambahan, dan 5 Perbekel di Kecamatan Tejakula.

Kondisi kebalikan dari Kecamatan Tejakula terjadi di Kecamatan Buleleng. Dari 6 Perbekel yang ikut tarung Pilkel 2019, semuanya berhasil menuai kemenangan. Semetara di Kecamatan Gerokgak, dari 10 incumbent yang bertarung, 4 orang menelan kekalahan, yakni Perbekel Penyabangan I Made Santika, Perbekel Gerokgak I Putu Mangku, Perbekel Patas I Nyoman Suberata, dan Perbekel Tinga Tinga I Made Suardipa.

Sedangkan 4 dari 9 incumbent di Kecamatan Busungbiu yang tumbang adalah Perbekel Kekeran I Putu Suarjaya, Perbekel Pelapuan I Gede Darmayasa, Perbekel Bengkel I Putu Artana, dan Perbekel Tinggarsari I Ketut Perbawa. Incumbent di  Kecamatan Seririt juga babak belur. Dari 7 incumbent yang bertarng, 5 orang di antaranya tumbang: Perbekel Munduk Bestala I Gede Arya Astika, Perbekel Kalianget Made Sujana, Perbekel Ringdikit I Gede Kawit Adnyana, Perbekel Kaliasada I Nyoman Bagiarta, dan Perbekel Gunungsari I Made Astawa.

Di Kecamatan Sukasada, dari 8 incumbent yang bertarung, 4 orang tumbang, masing-masing Perbekel Kayuputih I Ketut Sumenaya, Perbekel Panji I Nyoman Sutama, Perbekel Wanagiri I Wayan Gumiarsa, dan Perbekel Padangbulia I Gusti Nyoman Suparwata. Di Kecamatan Sawan, dari 9 incumbent, 4 orang menelan kekalahan, yakni Perbekel Jagaraga Made Sumendra Nurjaya, Perbekel Lemukih Ketut Budiarta, Perbekel Bebetin Ketut Laksana, dan Perbekel Suwug I Wayan Antara.

Sebaliknya, di Kecamatan Kubutambahan, dari 6 incumbent yang bertarung, 3 orang terjengkang KO, masing-masing Perbekel Tambakan I Nyoman Surama, Perbekel Bengkala I Made Arpana, dan Perbekel Bontihing I Gede Ardika.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, I Made Subur, menyatakan proses penghitungan perolehan suara Pilkel 2019 baru dilakukan di tingkat TPS. Sedangkan penetapan hasil perolehan masing-masing calon di masing-masing desa baru akan dilaksanakan, Jumat (1/11) ini. “Belum ada hasil, baru sebatas perolehan sementara. Karena untuk tingkat desa baru dilaksanakan besok (hari ini),” terang Made Subur saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Kamis petang.

Sementara itu, Pilkel di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ditingkahi dugaan money politics. Dugaan ini mencuat menyusul adanya beberapa warga yang menerima dana dari salah satu tim Calon Perbekel di Dusun Tabang, Rabu (30/10) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Peristiwa berawal saat Komang Suparman, salah seorang warga setempat merasa curiga dengan aktivitas di rumah Ketut Mandi. Sebab, malam itu suasana cukup ramai. Suparman pun bertanya kepada Ketut Mudita, salah seorang warga yang sempat datang ke rumah Ketut Mandi.

Awalnya, Mudita hanya menyebut ada aktivitas minum-minum jelang Pilkel. Setelah didesak, Mudita akhirnya mengaku ada aksi bagi-bagi uang di rumah Ketut Mandi. Warga yang mendapat uang diminta memilih salah satu calon. Jumlah uang dibagikan antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per orang.

Tak terima dengan aktivitas tersebut, Suparman pun mengadu ke panitia. Ketut Mandi yang disebut memberikan uang kepada warga, kemudian dimintai keterangannya di Kantor Desa Bebetin. Proses pemeriksaan berlangsung hingga Kamis dinihari.

“Sesuai kesepakatan rapat tadi pagi, tahapan Pilkel tetap berjalan. Sedangkan laporan terkait dugaan money politics akan dilanjutkan ke panitia pengawas kabupaten. Panitia juga sudah minta klarifikasi kepada calon Perbekel yang namanya disebut. Calon bersangkutan mengaku tidak kenal dengan Ketut Mandi, yang membagi-bagikan uang ini,” ungkap Plh Perbekel Bebetin, Made Mei Wijaya.

Terkait adanya dugaan money politics yang mencuat di Desa Bebetin, Kadis PMD Buleleng, Made Subur, mengaku belum menerima laporan dari panitia setempat. Bila nanti ada laproan, maka laporannya akan diserahkan pada Panitia Pengawas Kabupaten yang dipimpin langsung Kapolres Buleleng, AKBP Suratno.

“Kami masih menunggu laporan dari panitia di Desa Bebetin. Setelah laporannya ada, kami akan bertemu dengan tim pengawas kabupaten. Kalau memang ada cukup bukti dan saksi, akan diproses ke ranah hukum pidana. Selain itu, kalau terbukti dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif, calonnya juga akan kami beri sanksi diskualifikasi,” tegas Made Subur. *k19

Komentar