nusabali

Ayah Kandung Dibunuh, Mayatnya Dicor

  • www.nusabali.com-ayah-kandung-dibunuh-mayatnya-dicor

Pelaku yang tercatat 3 kali masuk RS jiwa mengaku kesal ayahnya pacaran lagi

TEGAL, NusaBali

Pembunuhan sadis dengan cara mayat dicor terjadi lagi. Kali ini seorang pria di Tegal, Rahadi (58), tewas dibunuh anak kandungnya, Wahudin (28). Jasad Rahadi ditemukan dalam kondisi dicor dalam septic tank.

"Kami mengetahui kejadian ini dari saksi. Dia memberi tahu diduga ada dugaan KDRT, bahkan pembunuhan. Setelah dicari keterangan, ternyata benar, korban disembunyikan di septic tank. Korban adalah ayah pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Gunawan Wibisono seperti dilansir detik, Rabu (30/10).

Rahadi, yang merupakan warga RT 01 RW 02 Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, tewas dibacok Wahudin dengan menggunakan kapak, di kamarnya sore kemarin.

Gunawan mengungkapkan masih ada ceceran darah di kamar korban. Pelaku dan korban, lanjut Gunawan, diketahui sering terlibat cekcok.

Pelaku saat ini masih ditahan di Mapolres Tegal. Polisi juga akan memeriksa kesehatan jiwa pelaku. "(Pelaku) sudah kami amankan," imbuh Gunawan.

"Pelaksanaan autopsi akan dilakukan besok (Kamis). Untuk sementara kami sedang siapkan prarekonstruksi," kata Gunawan Wibisono.

Diwawancara terpisah, Kepala Ruang IGD RSUD Suradadi, Edi Rusmanto, menambahkan terdapat sejumlah luka akibat benda tajam pada tubuh korban. Luka-luka itu terdapat pada bagian dagu, leher, dan punggung Rahadi.

Apa yang membuat Wahudin membunuh ayahnya ? Ternyata Wahudin kesal karena  ayahnya pacaran lagi dengan wanita lain. Alhasil, diliputi amarah Wahudin melayangkan kapak ke sekujur tubuh ayah kandungnya. Setelah sang ayah tergeletak, pelaku membungkus jasad ayah kandungnya dengan menggunakan karpet baru kemudian dimasukkan ke septic tank.

Namun karena dihantui rasa bersalah dan ketakutan akan dihukum lama akhirnya pelaku yang pernah mengalami gangguan jiwa ini menyerahkan diri pada warga.

Kepala Desa Kendayaan, Kecamatan Warureja, Rasiun mengungkap bahwa Wahudin ternyata sudah tiga kali dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa (RSJ).

"Sudah tiga kali (dibawa ke RSJ). Kalau tidak salah 2016, 2017, dan terakhir bulan puasa 2019 lalu," ujar Rasiun kepada wartawan, Rabu (30/10).

Meski begitu, lanjut Rasiun, Wahudin masih bisa diajak berkomunikasi dengan normal. "Pelaku selalu nyambung bila diajak ngobrol layaknya orang normal," jelas Rasiun. Jasad Rahadi akan diautopsi  kemarin (31/10).

Wahudin sendiri mengaku tak menyesal sudah membunuh ayahnya. Dia seperti dikutip dari tribunnews mengaku kesal melihat ayahnya pacaran lagi. Bahkan menurut pelaku, ayahnya sudah membelikan motor untuk kekasihnya tersebut.

Kabar pembunuhan itu pun meluas saat Sariah, ibunda pelaku pertama kali melihat banyaknya cipratan darah di rumahnya pada Selasa (29/10) sekira pukul 17.00 WIB.

Usai menyembunyikan kampaknya di makam kuburan, pelaku menyerahkan diri ke warga setempat. Dia mengaku takut, apabila kabur, hukuman yang menimpanya bakal lebih berat.

"Takut dihukum lama. Akhirnya, saya serahkan diri. Ya saya emang sudah kesal lama dengan bapak saya," jawab pelaku saat ditanya penyesalannya usai membunuh ayahnya sendiri. *

Komentar